Jumat, 30 Mei 2008
Hari terakhir TDB
Dulu waktu dalam permasalahan yang sangat berat saya mengambil beberapa batu , dan salah satu batu saya sebut dgn batu istighfar, batu tsb sering saya pegang dan saya ucapkan lafal Astaghfirullahadziim , terus menerus sehingga hati menjadi tentram. Hingga permasalahan yang saya hadapi berupa kekecewaan berat/ rasa frustasi perlahan-lahan mulai menjadi netral.
Apalagi dgn ditambah batu syukur yang ketika lihat batu tsb saya lafalkan Alhamdulillah maka hati menjadi berfikir positif dgn mensyukuri apa-apa yang sudah dimiliki, bukan apa-apa yang belum dimiliki.
Beberapa hari yang lalu saya menemukan batu sukses, batu yang sempat lama hilang. Nah akhirnya kemarin ketemu lagi. Batu yang tiap aku pegang atau aku lihat aku ucapkan Allahu Akbar , yang intinya adalah batu perjuangan untuk meraih cita-citaku. Dan semoga dengan batu sukses ini aku diberi kemampuan oleh Allah untuk meraih cita-citaku.
Batu-batu tsb maksudnya bukan menyekutukan Allah lho, cuma sarana aja. Terinspirasi ketika melihat film The Secret. Semoga jika ini salah ada yang membenarkannya.
Akhirnya untuk menuju cita-citaku maka hari ini aku masuk terakhir menjadi TDB .
Allahu Akbar.....mengejar cita-citapun akhir kulakukan dgn jalan yang berbeda
Salam pembelajar
Agung Supriyadi
Rabu, 28 Mei 2008
Rahasia Michael Jordan
Selasa, 27 Mei 2008
Kekuatan kata-kata
Setelah mendengarkan info tentang pengaruh Kata-Kata Negatif terhadap Air yang ditulis dalam buku The Hidden Messages in Water karya Masaru Emoto dan pada halaman 31 buku tersebut disebutkan tentang banyaknya orang yg melakukan percobaan, sayapun tertarik untuk melakukannya sbb:
- Tempatkan Nasi sisa yg sdh didi amkan semalaman kedalam 2 toples dgn jumlah yg sama, kemudian ditutup rapat.
- Masing-masing toples di tempelin label yg berisi kata2 sbb:
- Toples A : Kamu Pintar, Cerdas, Cantik, Baik, Rajin, Sabar, Aku Sayang Padamu, Aku Senang Sekali Melihatmu, Aku Ingin Selalu di dekatmu, I LOVE YOU, Terima Kasih.
- Toples B : Kamu Bodoh, Goblok, Jelek, Jahat, Malas, Pemarah, Aku Benci Melihatmu, Aku Sebel Tidak mau dekat dekat kamu
- Botol 2 ini saya letakkan terpisah dan pada tempat yg sering dilihat, saya pesan pada istri, anak, dan pembantu untuk membaca label pada botol tersebut setiap kali melihat botol2 tersebut.
- Dan inilah yang terjadi pada nasi tersebut setelah 1 minggu kemudian :
Nasi dalam botol yg di bacakan kata-kata Negatif ternyata cepat sekali berubah menjadi busuk dan berwarna hitam dgn bau yg tidak sedap.
Sedangkan Nasi dalam botol yg di bacakan kata-kata Positif masih berwarna putih kekuningan dan baunya harum seperti ragi.
Nah Silahkan teman-teman mencobanya sendiri.
Kalau di buku di katakan ada yg mencoba dgn tiga botol dimana botol ketiga tidak di beri label apa2 alias diabaikan / tidak diperdulikan, dan ternyat beras dlm botol yg diabaikan membusuk jauh lebih cepat dibandingkan botol yg dipapar kata Kamu Bodoh.
Bayangkan apa yang akan terjadi dengan anak-anak kita, pasangan hidup kita, rekan-rekan kerja kita, dan orang-orang disekeliling kita, bahkan binatang dan tumbuhan disekeliling kita pun akan merasakan efek yang ditimbulkan dari getaran-getaran yg berasal dari pikiran, dan ucapan yang kita lontarkan setiap saat kepada mereka.
Maka sebaiknya selalulah sadar dan bijaksana dalam memillih kata-kata yg akan keluar dari mulut kita, demikian juga kendalikanlah pikiran-pikiran yg timbul dalam batin kita.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.
Note : jika anda merasa tulisan ini bermanfaat utk orang lainnya silahkan forward sebanyak2nya kepada rekan2 anda, semoga dapat menimbulkan hal yg bermanfaat buat mereka. Terima kasih.
sumber:milist trainer
Hore.... aku menang Cash Flow Game
Setelah beberapa kali main Cash Flow Game aku belum pernah memenangkannya dan baru kali ini aku berhasil .
Apalagi ketika mas aji berkembang biak , beranak pinak terus menerus , heheheh , lha terus kapan punya momongan di dunia nyata ya? halahhh....oopoooh , mbecak...mbecak. ..
Semoga kemenangan ini adalah awal yang baik dalam menapaki kembali jalur entrepeneurship
Dan ketika hari Minggunya Milad I TDA Joglo berlangsung aku pun menikmati suasananya yang meriah dan santai
dipandu oleh mas andhika ( member yang paling pesat perkembangane )
diselingi banyolan konyol dari mas agus yang baru keluar dari kamar mandi ( hayooo... ning kamar mandi ngopo ki? adus opo ajar numpak pit ? )
dan dikompori oleh mas riza ( member comparator ) dgn pekik dukungannya "walaupun aku tidur dan difoto-foto aku tetap support TDA JOGLO lho"
dan hadiri oleh member ra cetho ( sing menang dadi raja member ra cetho ndek wingi sopo yo? lali aku )
dan di support oleh produk dari Pak Bam's , Pak Harmanto , dan Pak Ramli
dan dihadiri oleh mas Hantiar dari jakarta ( thanks atas bagi-bagi ilmunya di Milad & di wedangan Solo )
dan untuk Mas Akbar ditunggu lho aktifnya di Solo
tapi acarane mbeleh weduse ko mas kardi kapan neh yo ?
Dan semua ini....
semoga aja persahabatan antar sesama member tetap berlangsung terus
Salam
Agung@Solo
Senin, 26 Mei 2008
Menghitung hari
Dan ternyata rasanya udah beda jauh, dalam arti di tempat kerja fisik ada tapi jiwanya udah gak ada disitu.
Kalau kondisi seperti ini memang aku harus menuruti kata hatiku untuk re-sign dari tempat kerja.
Menghitung hari untuk re-sign pun hampir berakhir
Deg-degan
Penasaran
Resah dan Gelisah
Harapan dan Senyum Kemenangan
Salam
Agung Supriyadi
Jumat, 23 Mei 2008
Coca-Cola Biasa & Coca-Cola Luar Biasa
Kalau kamu berada dalam putaran teman-teman TDA maka kekuatan TDB tsb melemah sedangkan kekuatan TDA akan menguat dan terus memancarkan sinarnya.
8 Hari menuju full TDA setelah sebelumnya tertunda karena harus mencari+mendidik penggantinya dulu
Salam
Ini adalah salah satu kisah tentang pengaruh lingkungan
------
Coca Cola untuk perenungan (Sudah tepatkah keberadaan anda sekarang?)
Ada 3 kaleng coca cola, ketiga kaleng tersebut
diproduksi di pabrik yang sama.
Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik,
mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk
pendistribusian.
Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal.
Kaleng coca cola pertama di turunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama
dengan kaleng coca cola
lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.
Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar.
Di sana , kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam
kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang
sangat mewah. Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana . Kaleng ini
tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan
dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng
ini dikeluarkan besama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan
di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu,
menuangkannya ke dalam
gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan.
Harganya Rp. 60.000.
Sekarang, pertanyaannya adalah : Mengapa ketiga
kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari
pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka
memiliki rasa yang sama ?
Lingkungan Anda mencerminkan harga Anda. Lingkungan
berbicara tentang
RELATIONSHIP.
Apabila Anda berada dilingkungan yang bisa
mengeluarkan terbaik dari diri Anda, maka Anda akan menjadi cemerlang. Tapi bila
Anda berada dilingkungan
yang meng-kerdil- kan diri Anda, maka Anda akan
menjadi kerdil.
(Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA..
sumber : milist trainer
Kamis, 22 Mei 2008
Krisis Harga Pangan Dunia & Perlunya Mata Uang Yang Adil...
Dari persamaan ini insyaallah kita dapat memahami bahwa kalau uang kertas (M) dicetak terus (uang kertas bisa dicetak kapan saja karena bahannya murah) melebihi pertumbuhan produksi (Q) , dan uang tidak beredar luas di masyarakat (V), maka harga pasti naik (P).
Do'a
Ya Allah , selama ini hamba hampir tak pernah memohon kepada Engkau tentang rezeki, hamba seperti orang yang sombong karena sepertinya hamba tak butuh Engkau, tapi Engkau selalu memberi hamba rezeki tiap tanggal 1 tiap bulannya.
Jika itu salah maka maafkanlah hamba Ya allah.
Ya Allah , hamba mohon berilah pemahaman akan hal ini bahwa Engkaulah satu-satunya Yang Maha Pemberi Rezeki.
Amiin
Salam pembelajar
Agung Supriyadi
Kisah inspiratif
Sebab-sebab masalah yang terjadi di masyarakat antara lain karena masalah kebodohan dan kemiskinan.
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah sejauh mana peran kita dalam memikul tanggung jawab di masyarakat.
Itu adalah tanggung jawab kita, dan untuk memulainya kita harus mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai saat ini juga.
Berikut adalah salah satu kisah inspiratif yang suatu saat kita akan memerankannya:
( Doa kita yang akan didengar Allah SWT dan Allah akan mengirimkan bala tentaranya untuk mendukung kita. Amin )
Selasa, 20 Mei 2008
Katak
Inilah penggambaran kalau kita sebagai TDB / karyawan.
Salam pembelajar
Agung Supriyadi
Senin, 19 Mei 2008
Benarkah...???
atau
Benarkah rezeki itu diciptakan?
Benarkan jodoh itu dicari?
atau
Benarkah jodoh itu diciptakan?
Aku gak tahu
Wallahualam
Alhamdulillah
malam harinya aku ikut nungguin kelahirannya. cuma karena gak kuat akhirnya terkapar...zzzZZZZZZZzzzz..... Melihat proses orang bersalin aja rasanya sangat berat, hati miris melihat proses perjalanan kelahiran tsb. Bukan melihat dengan kepala sendiri, soalnya gak boleh sih, cuma mendengar suara teriakan menahan kesakitan waktu di luar ruangan tsb.
Akhirnya setelah beberapa jam proses tsb berakhir dan lahirlah seorang bayi laki-laki yang sehat.
Ibunya selamat demikian pula bayinya juga selamat.
Semoga menjadi Anak yang sholeh yang bermanfaat untuk nusa , bangsa dan agama. Amin
Dan semoga tidak terjadi lagi kisah yang dahulu yang mana bayi ini cuma bertahan beberapa hari aja menghirup udara di dunia ini, yang meninggal karena suatu alasan yang belum begitu jelas karena orang tuanya tidak ingin tahu lebih dalam apa masalah sebenarnya.
Sekarang aku jadi tambah dewasa denagn panggilan "Pakdhe"
Salam bahagia
Agung Supriyadi
Minggu, 18 Mei 2008
Cabe rawit
Jika apa yang kita makan tsb diibaratkan cita-cita kita, maka kita akan fokus pada cita-cita tsb dan menikmati proses dalam mencapainya.
Salam menikmati cabe rawit
Agung Supriyadi
Rektor UI yang baru HEBAT
E = kesuksesan
m = modal ( uang, ide, relasi, tempat, dll )
c = creativitas
Seorang rektor yang berjiwa entrepeneur, yang nantinya suatu saat pasti berguna untuk seluruh bangsa Indonesia.
-------------
Bergurulah kepada Rektor Baru UI
Oleh S. SAHALA TUA SARAGIH
PEMIMPIN perguruan tinggi (PT) yang tergolong sangat pintar di negeri
ini pastilah banyak, baik yang berstatus rektor, ketua, direktur,
maupun yang berstatus dekan, ketua jurusan atau apa pun sebutannya.
Akan tetapi, pemimpin PT yang tergolong sangat cerdas (dalam arti
luas) pastilah langka sekali. Di antara yang sangat langka itu
tersebutlah Rektor Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, yang
baru, Prof. Dr. Gumilar Rusliwa Somantri.
Panggilan akrabnya Unang. Usianya masih sangat belia. Unang menjadi
pemimpin (rektor) termuda universitas tertua tersebut. Guru besar
sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI itu
lahir di Desa Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 11 Maret
1963. Selama ini, jabatan Rektor UI didominasi dosen Fakultas
Kedokteran (FK). Unang merupakan orang ketiga yang bukan dosen FK yang
berhasil meraih kedudukan yang sangat penting itu.
Memangnya apa sih kehebatan Unang? Secerdas apakah dia? Mengapa kita
menganjurkan para pemimpin PT di negeri ini untuk berguru kepadanya?
Apakah bahan kampanyenya yang sangat memukau Majelis Wali Amanah (MWA)
UI dapat dijadikan jaminan bahwa ia pasti berhasil memimpim UI,
sehingga para pemimpin PT kita harus atau patut berguru kepadanya?
Kita yakin, mayoritas (25 dari 30 orang) anggota MWA UI memilihnya
jadi Rektor UI untuk periode 2007-2012, pastilah bukan karena
kepiawaiannya "berjualan kecap Nomor 1" seperti yang biasa dilakukan
para pemimpin partai politik pada masa kampanye pemilihan umum.
Niscayalah, para anggota MWA UI jauh lebih percaya kepada apa yang
telah diperbuatnya secara konkret selama memimpin FISIP UI ketimbang
janji-janjinya sewaktu "kampanye" calon rektor.
Unang jadi Dekan FISIP UI periode 2002-2006. Karena dianggap sukses,
lalu dipilih lagi untuk masa bakti 2006-2010. Akan tetapi, baru lebih
setahun memegang jabatan tersebut (periode kedua) ayah tiga anak itu
sudah "naik kelas", menjadi rektor. Sungguh hebat. Apa sih yang telah
diperbuatnya selama lima tahun memimpin FISIP UI?
Yang pertama dan terutama pastilah perbaikan pendapatan atau
kesejahteraan para dosen. Selain tetap menerima gaji sebagai pegawai
negeri sipil (PNS), tiap dosen tetap FISIP UI menerima gaji (tambahan)
rata-rata Rp 9 (sembilan) juta per bulan (Pikiran Rakyat, 23-7-2007).
Sang dekan tidak memperkaya para pejabat saja. Kalau mau tahu caranya,
dari mana sumber uang tersebut, tanyakan saja langsung kepada yang
bersangkutan! Yang pasti, meskipun sosiolog, dia wiraswastawan ulung.
Ia pintar menjual potensi yang dimiliki FISIP UI. Ia pintar menjual
jasa, termasuk jasa parkir kendaraan dan berbagai unit usaha lainnya.
Kalau satu fakultas saja pun ternyata sudah mampu menghasilkan banyak
uang, apalagi kalau semua fakultas, terlebih lagi bila berbagai
fakultas bersatu atau bersinergi. Satu hal penting yang dan perlu kita
catat, pendapatan utama fakultas yang dipimpinnya pastilah bukan
"berjualan kursi" kepada para mahasiswa baru dengan harga yang sangat
mahal. Ia juga tidak "mengobral" fakultasnya, misalnya, menerima
banyak sekali mahasiswa melalui jalur khusus atau nir-SPMB, sehingga
diraup uang dalam jumlah yang sangat besar.
Mungkin Unang berpikir, kalau cuma "berjualan kursi" sih siapa pun
bisa jadi dekan atau rektor. Doktor sosiologi (lulusan) Fakultas
Sosiologi Universitas Bielefeld Jerman itu tahu betul, kunci utama
dalam memajukan kualitas lulusan PT, serta mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek), adalah para dosen tetap, dosen
profesional, bukan dosen luar biasa, apalagi dosen "biasa di luar".
Kita jangan bermimpi mutu para sarjana tinggi, bila para dosen masih
tetap melarat. Jangan berharap para dosen sempat mengembangkan iptek
serta meningkatkan kualitas lulusan PT, bila mereka masih sangat sibuk
"mengobjek" ke sana ke mari sekadar memenuhi berbagai kebutuhan pokok
mereka sebagai dosen.
Siapa pun tahu, gaji dosen yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS)
pastilah jauh dari memadai. Tak usah dibandingkan dengan gaji mereka
yang mengaku "wakil rakyat" (baca: DPR). Tiap bulan anggota DPR
menerima kurang-lebih Rp 50 juta. Tak perlu pula kita membandingkannya
dengan gaji para "wakil rakyat" di daerah (DPRD) tingkat provinsi atau
kota/kabupaten yang jumlahnya kurang-lebih Rp 15 juta/bulan. Padahal,
sebagian anggota DPR/DPRD cuma lulusan sekolah lanjutan tingkat atas
(semoga tak ada yang berijazah palsu atau "asli tapi palsu").
Berapa gaji dosen berjabatan guru besar, bergelar doktor, berstatus
PNS, dan sudah bekerja 25 tahun di perguruan tinggi negeri (PTN)?
Jumlahnya Rp 3 (tiga) juta saja per bulan. Sungguh tak manusiawi dan
rasional. Tentu tak ada orang yang tega berkata dengan sinis, siapa
suruh jadi dosen? Siapa suruh jadi PNS?
Ambisi besar
Dalam soal peringkat PT di tingkat internasional, Unang rupanya
memiliki obsesi dan ambisi besar. Paling lambat tahun 2012 UI sudah
masuk lima besar di tingkat Asia Tenggara, sepuluh besar di tingkat
Asia, dan seratus besar di tingkat dunia atau sejagat. Beberapa di
antara 3.000 dosen UI diharapkan pula mampu berhasil meraih hadiah
Nobel di bidang fisika, ekonomi, sastra, dan lain-lain (Republika, 29/7).
Obsesi besar rektor ini hanya mungkin terwujud bila semua dosen UI
sudah hidup sejahtera, sehingga mereka dapat bekerja dengan
benar-benar profesional. Mereka tak perlu lagi sibuk terus mencari
objekan kelas kakap di departemen-departem en, perusahaan-perusaha an
besar dan kaya.
Ketika memimpin FISIP UI, Unang juga merangsang para dosen untuk
menulis dan menerbitkan buku teks (ajar). Insentif atau perangsangnya
cukup besar, kurang-lebih Rp 10 juta per judul buku. Para dosen yang
menulis artikel opini di media cetak dan jurnal-jurnal ilmiah juga
diberi honorarium.
Keberhasilannya menghijaukan kampus FISIP UI, kini dilanjutkannya di
semua fakultas di lingkungan UI yang berdomisili di Depok. Program
awalnya sebagai Rektor dalam 100 hari pertama (Agustus-November 2007)
adalah penghijauan kampus dan program naik sepeda. Semua dosen dan
mahasiswa wajib naik sepeda dari tempat parkir kendaraan/terminal
kendaraan umum ke gedung kuliah masing-masing.
Kampus UI pun akan dijadikan tempat belajar biologi (tumbuh-tumbuhan)
yang terbuka untuk umum. Selain itu, kampus UI juga akan dijadikan
objek wisata lingkungan bagi umum (Kompas, 21/8). Obsesi besar lainnya
adalah mengembalikan UI menjadi kampus seluruh rakyat Indonesia. Sudah
terlalu lama UI (juga PTN-PTN besar lainnya di Pulau Jawa) didominasi
para lulusan SMA Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan
kota-kota besar lain (terutama di Pulau Jawa). Hampir semuanya mereka
berasal dari keluarga kelas sosial-ekonomi menengah dan atas.
Dahulu (1970-an dan sebelumnya) UI dan PTN-PTN unggulan lainnya di
Pulau Jawa merupakan tempat belajar bagi lulusan SMA dari hampir semua
Kabupaten/Kotamadya di Tanah Air, termasuk yang berasal dari keluarga
kelas sosial-ekonomi bawah (miskin) dari desa-desa atau daerah-daerah
pedalaman. Di bawah kepemimpinannya, UI akan kembali menjadi tempat
menimba ilmu bagi siapa pun, termasuk anak-anak muda dari daerah
pedalaman, asal memiliki potensi akademik yang memadai. Orang-orang
miskin boleh kuliah gratis dan memeroleh biaya hidup pula dari UI,
atau mereka boleh kuliah sambil bekerja (dengan upah yang layak) di
unit-unit usaha milik UI, atau mereka memperoleh kredit (mungkin tanpa
bunga) yang baru dicicil lima tahun setelah tamat.
Para siswa SMA yang pernah berhasil meraih medali di olimpiade ilmu
pengetahuan di tingkat internasional, seperti olimpiade matematika,
fisika, komputer, akan ditarik menjadi mahasiswa UI tanpa seleksi.
Mereka juga akan diberi beasiswa dalam jumlah yang memadai. Mereka
diharapkan ikut mendongkrak peringkat UI di tingkat Asia Tenggara,
Asia, dan sejagat. Intinya, para pemimpin PT di negeri ini dengan
rendah hati memang patut berguru kepada Rektor baru UI.
Kita berharap, tiap pemimpin PT di semua tingkatan harus berambisi
besar untuk memajukan PT/fakultas/ jurusan yang dipimpinnya. Pemimpin
PT haruslah berjiwa dan bersikap wiraswasta, jujur, bersih, disiplin
dalam segala hal, anti-KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme),
mengutamakan/ mendahulukan kesejahteraan dosen (kemudian kesejahteraan
karyawan dan mahasiswa), berpihak kepada kaum miskin yang berpotensi
menimba ilmu di PT.
Selain itu, dia berambisi besar untuk menghasilkan lulusan yang
bermutu tinggi (jauh lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas
lulusan) serta mengembangkan iptek, memiliki kemampuan besar di bidang
kepemimpinan dan manajemen, mampu berkomunikasi dengan baik kepada
semua lapisan warga akademik dan para pemangku kepentingan PT di luar
kampus. Kita percaya benar, hanya pemimpin yang mau terus bergurulah
yang mampu membawa PT yang dipimpinnya ke jenjang terhormat.** *
Penulis, dosen Jurusan Jurnalistik Fikom Unpad.
Selasa, 13 Mei 2008
PRAKTEKKAN ATURAN 60-30-10!!!
------
Formula ini yang saya gunakan dalam mengembangkan bisnis yang saya jalani saat ini, dan mungkin bisa diterapkan oleh rekan-rekan yang akan memulai bisnis atau bahkan yang sudah mulai siapa tahu bermanfaat dan berguna untuk kemajuan.
Hidup itu Sulit
BBM naik, diikuti naiknya kebutuhan hidup yang lain, sedang pendapatan tetap, kalaupun naik naiknya itu sedikit sekali. Lama-lama besar pasak daripada tiang nih.
Hidup serba sulit, sedang manusia inginnya yang mudah-mudah aja.
Kalau ingin urusan cepat kelar , tinggal sisipkan amplop.
Kalau misal ingin dapat gelar , tinggal beli ijazah aja.
Tul gak?
Tapi kalau misal hal ini diselipkan sebuah penghargaan, yang mudah dapat 50ribu, sedang yang sulit dapat 250ribu, mana yang Anda pilih?
Pilih gelar asli yang didapat dari 4-5tahun belajar atau beli ijazah?
Pilih mana?
Dibalik kesulitan itu ada kemudahan.
Sesungguhnya di balik kesulitan itu ada kemudahan
Salam pembelajar
Agung Supriyadi
Sabtu, 10 Mei 2008
Tukang Sepatu dan Liliput
Kekuatan menolong orang lain
Kisah dongeng berikut ini adalah hikmah menolong orang lain.Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan kebaikan hati orang yang suka menolong.
Walaupun aku sendiri ketika menolong orang lain sering kena getahnya ( entah ditipu, pinjami barang tapi gak dikembalikan, nolong orang dan yang ditolong malah membuat kita celaka ,dsb),
Tapi aku tidak akan berhenti untuk terus menebar benih-benih kebajikan.
------
Dahulu kala, disebuah kota tinggal seorang Kakek dan Nenek pembuat sepatu. Mereka sangat baik hati. Si kakek yang membuat sepatu sedangkan nenek yang menjualnya. Uang yang didapat dari setiap sepatu yang terjual selalu dibelikan makanan yang banyak untuk dibagikan dan disantap oleh orang-orang jompo yang miskin dan anak kecil yang sudah tidak mempunyai orangtua. Karena itu walau sudah membanting tulang, uang mereka selalu habis. Karena uang mereka sudah habis, dengan kulit bahan sepatu yang tersisa, kakek membuat sepatu berwarna merah. Kakek berkata kepada nenek, “Kalau sepatu ini terjual, kita bisa membeli makanan untuk Hari Raya nanti.
Tak lama setelah itu, lewatlah seorang gadis kecil yang tak bersepatu di depan toko mereka. “Kasihan sekali gadis itu ! Ditengah cuaca dingin seperti ini tidak bersepatu”. Akhirnya mereka memberikan sepatu berwarna merah tersebut kepada gadis kecil itu.
“Apa boleh buat, Tuhan pasti akan menolong kita”, kata si kakek. Malam tiba, merekapun tertidur dengan nyenyaknya. Saat itu terjadi kejadian aneh. Dari hutan muncul kurcaci-kurcaci mengangkut kulit sepatu, membawanya ke rumah si kakek kemudian membuatnya menjadi sepasang sepatu yang sangat bagus. Ketika sudah selesai mereka kembali ke hutan.
Keesokan paginya kakek sangat terkejut melihat ada sepasang sepatu yang sangat hebat. Sepatu itu terjual dengan harga mahal. Dengan hasil penjualan sepatu itu mereka menyiapkan makanan dan banyak hadiah untuk dibagikan kepada anak-anak kecil pada Hari Raya. “Ini semua rahmat dari Yang Maha Kuasa”.
Malam berikutnya, terdengar suara-suara diruang kerja kakek. Kakek dan nenek lalu mengintip, dan melihat para kurcaci yang tidak mengenakan pakaian sedang membuat sepatu. “Wow”, pekik si kakek. “Ternyata yang membuatkan sepatu untuk kita adalah para kurcaci itu”. “Mereka pasti kedinginan karena tidak mengenakan pakaian”, lanjut si nenek. “Aku akan membuatkan pakaian untuk mereka sebagai tanda terima kasih”. Kemudian nenek memotongh kain, dan membuatkan baju untuk para kurcaci itu. Sedangkan kakek tidak tinggal diam. Ia pun membuatkan sepatu-sepatu mungil untup para kurcaci. Setelah selesai mereka menjajarkan sepatu dan aju para kurcaci di ruang kerjanya. Mereka juga menata meja makan, menyiapkan makanan dan kue yang lezat di atas meja.
Saat tengah malam, para kurcaci berdatangan. Betapa terkejutnya mereka melihat begitu banyaknya makanan dan hadiah di ruang kerja kakek. “Wow, pakaian yang indah !”. Merek segera mengenakan pakaian dan sepatu yang sengaja telah disiapkan kakek dan nenek. Setelah selesai menyantap makanan, mereka menari-nari dengan riang gembira. Hari-hari berikutnya para kurcaci tidak pernah dating kembali.
Tetapi sejak saat itu, sepatu-sepatu yang dibuat Kakek selalu laris terjual. Sehingga walaupun mereka selalu memberikan makan kepada orang-orang miskin dan anak yatim piatu, uang mereka masih tersisa untuk ditabung. Setelah kejadian itu semua, Kakek dan dan nenek hidup bahagia sampai akhir hayat mereka.
www.dongeng1001malam.blogspot.com/
WINNERS versus LOSERS
¨ The Winner is always part of the answer;
The Loser is always part of the problem.
¨ The Winner always has a program;
The Loser always has an excuse.
¨ The Winner says, “Let me do it for you”;
The Loser says, “That is not my job.”
¨ The Winner sees an answer for every problem;
The Loser sees a problem for every answer.
¨ The Winner says, “It may be difficult but it is possible”;
The Loser says, “It may be possible but it is too difficult.”
¨ When a Winner makes a mistake, he says, “I was wrong”;
When a Loser makes a mistake, he says, “It wasn’t my fault.”
¨ A Winner makes commitments;
A Loser makes promises.
¨ Winners have dreams;
Losers have schemes.
¨ Winners say, “I must do something”;
Losers say, “Something must be done.”
¨ Winners are a part of the team;
Losers are apart from the team.
¨ Winners see the gain;
Losers see the pain.
¨ Winners see possibilities;
Losers see problems.
¨ Winners believe in win-win;
Losers believe for them to win someone has to lose.
¨ Winners see the potential;
Losers see the past.
¨ Winners are like a thermostat;
Losers are like thermometers.
¨ Winners choose what they say;
Losers say what they choose.
¨ Winners use hard arguments but soft words;
Losers use soft arguments but hard words.
¨ Winners stand firm on values but compromise on petty things;
Losers stand firm on petty things but compromise on values.
¨ Winners follow the philosophy of empathy: “Don’t do to others what you would not want them to do to you”;
Losers follow the philosophy, “Do it to others before they do it to you.”
¨ Winners make it happen;
Losers let it happen.
¨ Winners plan and prepare to win.
The key word is preparation
Source : Shiv Kiera. You Can Win
Saudagar Jerami
------------
Dahulu kala, ada seorang pemuda miskin yang bernama Taro. Ia bekerja untuk ladang orang lain dan tinggal dilumbung rumah majikannya. Suatu hari, Taro pergi ke kuil untuk berdoa. "Wahai, Dewa Rahmat! Aku telah bekerja dengan sungguh-sungguh, tapi kehidupanku tidak berkercukupan". "Tolonglah aku agar hidup senang". Sejak saat itu setiap selesai bekerja, Taro pergi ke kuil. Suatu malam, sesuatu yang aneh membangunkan Taro. Di sekitarnya menjadi bercahaya, lalu muncul suara. "Taro, dengar baik-baik. Peliharalah baik-baik benda yang pertama kali kau dapatkan esok hari. Itu akan membuatmu bahagia."
Keesokan harinya ketika keluar dari pintu gerbang kuil, Taro jatuh terjerembab. Ketika sadar ia sedang menggenggam sebatang jerami. "Oh, jadi yang dimaksud Dewa adalah jerami, ya? Apa jerami ini akan mendatangkan kebahagiaan…?", pikir Taro. Walaupun agak kecewa dengan benda yang didapatkannya Taro lalu berjalan sambil membawa jerami. Di tengah jalan ia menangkap dan mengikatkan seekor lalat besar yang terbang dengan ributnya mengelilingi Taro di jeraminya. Lalat tersebut terbang berputar-putar pada jerami yang sudah diikatkan pada sebatang ranting. "Wah menarik ya", ujar Taro. Saat itu lewat kereta yang diikuti para pengawal. Di dalam kereta itu, seorang anak sedang duduk sambil memperhatikan lalat Taro. "Aku ingin mainan itu." Seorang pengawal datang menghampiri Taro dan meminta mainan itu. "Silakan ambil", ujar Taro. Ibu anak tersebut memberikan tiga buah jeruk sebagai rasa terima kasihnya kepada Taro.
"Wah, sebatang jerami bisa menjadi tiga buah jeruk", ujar Taro dalam hati. Ketika meneruskan perjalanannya, terlihat seorang wanita yang sedang beristirahat dan sangat kehausan. "Maaf, adakah tempat di dekat sini mata air ?", tanya wanita tadi. "Ada dikuil, tetapi jaraknya masih jauh dari sini, kalau anda haus, ini kuberikan jerukku", kata Taro sambil memberikan jeruknya kepada wanita itu. "Terima kasih, berkat engkau, aku menjadi sehat dan segar kembali". Terimalah kain tenun ini sebagai rasa terima kasih kami, ujar suami wanita itu. Dengan perasaan gembira, Taro berjalan sambil membawa kain itu. Tak lama kemudian, lewat seorang samurai dengan kudanya. Ketika dekat Taro, kuda samurai itu terjatuh dan tidak mampu bergerak lagi. "Aduh, padahal kita sedang terburu-buru." Para pengawal berembuk, apa yang harus dilakukan terhadap kuda itu. Melihat keadaan itu, Taro menawarkan diri untuk mengurus kuda itu. Sebagai gantinya Taro memberikan segulung kain tenun yang ia dapatkan kepada para pengawal samurai itu. Taro mengambil air dari sungai dan segera meminumkannya kepada kuda itu. Kemudian dengan sangat gembira, Taro membawa kuda yang sudah sehat itu sambil membawa 2 gulung kain yang tersisa.
Ketika hari menjelang malam, Taro pergi ke rumah seorang petani untuk meminta makanan ternak untuk kuda, dan sebagai gantinya ia memberikan segulung kain yang dimilikinya. Petani itu memandangi kain tenun yang indah itu, dan merasa amat senang. Sebagai ucapan terima kasih petani itu menjamu Taro makan malam dan mempersilakannya menginap di rumahnya. Esok harinya, Taro mohon diri kepada petani itu dan melanjutkan perjalanan dengan menunggang kudanya.
Tiba-tiba di depan sebuah rumah besar, orang-orang tampak sangat sibuk memindahkan barang-barang. "Kalau ada kuda tentu sangat bermanfaat," pikir Taro. Kemudian taro masuk ke halaman rumah dan bertanya apakah mereka membutuhkan kuda. Sang pemilik rumah berkata,"Wah kuda yang bagus. Aku menginginkannya, tetapi aku saat ini tidak mempunyai uang. Bagaimanan kalau ku ganti dengan sawahku ?". "Baik, uang kalau dipakai segera habis, tetapi sawah bila digarap akan menghasilkan beras, Silakan kalau mau ditukar", kata Taro.
"Bijaksana sekali kau anak muda. Bagaimana jika selama aku pergi ke negeri yang jauh, kau tinggal disini untuk menjaganya ?", Tanya si pemilik rumah. "Baik, Terima kasih Tuan". Sejak saat itu taro menjaga rumah itu sambil bekerja membersihkan rerumputan dan menggarap sawah yang didapatkannya. Ketika musim gugur tiba, Taro memanen padinya yang sangat banyak.
Semakin lama Taro semakin kaya. Karena kekayaannya berawal dari sebatang jerami, ia diberi julukan "Saudagar Jerami". Para tetangganya yang kaya datang kepada Taro dan meminta agar putri mereka dijadikan istri oleh Taro. Tetapi akhirnya, Taro menikah dengan seorang gadis dari desa tempat ia dilahirkan. Istrinya bekerja dengan rajin membantu Taro. Merekapun dikaruniai seorang anak yang lucu. Waktu terus berjalan, tetapi Si pemilik rumah tidak pernah kembali lagi. Dengan demikian, Taro hidup bahagia bersama keluarganya.
/www.dongeng1001malam.blogspot.com/
Kepercayaan
Bahkan dulu saya juga mempercayakan sesuatu hal kepada Tuhan, dan kepercayaanku tadi salah, sinyal yang diberikan Tuhan hijau dan realitas yang terjadi ketika aku lakukan ternyata sinyalnya merah. Mengapa bisa seperti itu ? bahkan aku sempat memprotes Tuhan dan menyalahkan-Nya.
Pertanyaan Mengapa bisa terjadi dan Bagaimana jalan keluarnya supaya tidak terulang lagi ....terus menggelanyutiku.
Ada beberapa hal yang aku ketahui sebagai jalan keluarnya, dan untuk membuktikannya bahwa jalan keluar itu benar aku ingin membuktikannya sendiri !
Jalan keluar itu adalah The Power of Shodaqoh.
Ada beberapa teman yang udah membuktikannya, sekarang saatnya aku ingin membuktikan sendiri kekuatan tersebut agar aku bisa menjawab pertanyaanku sendiri, dan mengajarkannya kepada yang lain.
Salam pembelajar
Agung Supriyadi
Kamis, 08 Mei 2008
Gelas Syukur III
Jika kita/keluarga kita sakit, bersabarlah dan sadarilah bahwa ternyata sehat itu penting.
Jika kita/keluarga kita sehat, bersyukurlah dan sadarilah bahwa itu adalah modal kita untuk mencapai cita-cita.
Mari kita jaga kesehatan diri dan keluarga setiap hari dengan
* olahraga teratur
* pola makan yang sehat
* istirahat yang cukup
Dan ....
setiap air yang kita minum ucapkanlah do'a , semoga dengan itu kita selalu diberi kesehatan
Amiin...
Agung Creation
Rabu, 07 Mei 2008
2 prinsip dalam bisnis
Dari 100% , yang gagal 80% , yang berhasil 20 % .
Omzet 80% dihasilkan oleh sales yang 20%.
Omzet 20% dihasilkan oleh sales yang 80%.
Prinsip Parkinson adalah tentang Sense of Urgency atau First Think First atau istilah wartawan yaitu sedang dikejar-kejar deadline.
Memang kalau berbicara ttg Prinsip Pareto ini adalah kelemahanku, memang sih kalo tidak dibuat deadline cara kerjaku agak santai. Tapi coba aku gunakan prinsip ini , istilahnya dikejar deadline.... nanti gimana ya perkembangannya bagiku? Aku coba ah!
Salam pembelajarAgung Supriyadi
Selasa, 06 Mei 2008
MM
Hanya diganti dengan obrolan-obrolan yang positif lainnya.
Dari obrolan tsb salah satu manfaatnya yaitu bahwa jika kita dalam menempuh suatu perjalanan kita tersesat maka anggap aja kita bukan tersesat tapi kita baru mencari customer baru, atau baru survey lokasi, atau mencari inspirasi dsb.
Tersesat..., No way,.... hanya perlu jalan memutar aja.
Salam pembelajar
Agung Supriyadi
Minggu, 04 Mei 2008
Inspiring Person
http://www.sudutpandang.com/inspiring-person/siti-fadilah-sapari-menghancurkan-lingkaran-setan-dunia/
kekuatan tanya ( what,when,where,who,why and how )
Kiat Terhebat Dalam Belajar
Apa kiat terhebat dalam belajar?
Hanya satu kata..
T a n y a!
Dengan bertanya, kita meminta penjelasan tentang segala sesuatu yang kita tidak ketahui!
Jadi mengertinya cepat …
Kalau bisa bertanya, buat apa bingung mikirin sendiri?
Mengapa tidak bertanya saja?
See You At The Top,
Johny Rusly
Tantangan Ke Depan: Speed & Velocity
Dalam dunia yang bergerak serba cepat, tantangan ke depan adalah kecepatan.
Anda mungkin pernah mengalami, baru memikirkan sebuah ide, ternyata orang lain sudah mewujudkannya!
Itu adalah kecepatan…
Orang lain bertindak, sementara kita masih lambat memikirkan bisnis plan dan menghitung untung rugi …
It’s not the big that eat the small. It’s the fast that eat the slow!
Yang lambat akan terlindas yang cepat …
Namun,
Di sisi lain,
Jalan menuju sukses tidaklah selalu lurus dan mulus, terkadang jalannya berkelok penuh tikungan...
Dalam hal ini, kecepatan saja tidak cukup,
Anda butuh kemampuan bermanuver …
Nah, kemampuan berzig-zag dalam kecepatan inilah yang disebut sebagai velocity!
Untuk sukses, Anda mungkin butuh kedua-duanya!
(Sumber: Seth Godyn, dan sumber lain)
See You At The Top,
Johny Rusly
PS: Analogi: Di jalanan macet, pengemudi motor dapat lebih cepat tiba di tujuan? Jadi, belum tentu motor akan kalah dalam perlombaan dengan mobil! Demikian juga bisnis kecil dan bisnis besar!
Seth Godin
Minggu lalu, saya mampir ke Taman Anggrek Mal, bersama anak …
Selain memenuhi janji kepada Anak, untuk memberikannya game baru, seperti biasa, saya mampir ke toko buku Gramedia di lantai Dasar ...
Disana, saya bertemu sahabat saya, Irwanto ...
Kami bertukar pikiran tentang bisnis.
Memang sangat menyenangkan, dari bincang-bincang tanpa arah, kita bisa melupakan sejenak masalah di kantor, dan juga mendapatkan AHA-AHA baru..
Disana, Irwanto memperkenalkan saya pada Seth Godin, pada bukunya yang berjudul, Small Is The New Big.
Uniknya, buku tersebut berisikan tulisan-tulisan yang dikumpulkan dari blognya...
Banyak ide-ide segar dan bermanfaat tersebar dalam buku itu...
Saya sangat suka idenya tentang zooming, speed dan velocity..
Kapan-kapan kita bahas ya bukunya..
Oh ya, dari Indonesia juga ada blogger yang isi blognya sangat menarik dan inspiratif? Kalau sempat, silahkan mampir ke www.roniyuzirman.com.
Mudah-mudahan, akan segera muncul, seorang blogger yang isi blognya akan dibukukan ... (bukan saya :-) ). Tunggu tanggal mainnya ya ...
See You At The Top
Johny Rusly
Tidak, Belum dan Bagaimana Agar
Dalam perjalanan mencapai keinginan-keinginan, kita sering dikecewakan oleh sebuah kata TIDAK.
Contoh:
Saya tidak mampu …
Saya tidak diizinkan Tuhan …
Saya tidak bisa …
Saya tidak didukung …
Mereka tidak menghargai saya …
Untuk maju, triknya sederhana …
Coba kata TIDAK tersebut diganti dengan kata BELUM
Saya belum mampu …
Saya belum diizinkan Tuhan …
Saya belum bisa …
Saya belum didukung …
Mereka belum menghargai saya …
... dst ...
Dan kemudian dilanjutkan dengan kata BAGAIMANA AGAR ...
Bagaimana ya agar mampu?
Bagaimana agar diizinkan Tuhan?
Bagaimana agar bisa?
Bagaimana agar didukung …
Bagaimana agar mereka menghargai kita …
…dst …
Beda bukan?
See You At The Top,
Johny Rusly
Kiat Mengapai Keinginan
Hidup dipenuhi banyak keinginan-keinginan.
Namun, seharusnya kita menyadari bahwa tidak semua keinginan dapat menjadi kenyataan.
Karena, Jika demikian adanya, maka bumi Indonesia akan dipenuhi banyak presiden. Padahal itu adalah mustahil. Walau banyak yang berkeinginan, hanya satu orang yang akan terpilih!
Memang, yang terpilih belum tentu yang terbaik dan memenuhi keinginan orang banyak. Namun, apa sebenarnya yang membuat Beliau terpilih?
Karena dia yang paling SIAP!
Jadi, kata kuncinya adalah KESIAPAN!
Anda tentu tidak akan memilih sesorang yang tidak siap untuk memimpin Anda, bukan?
Sebaliknya,
anak buah Anda ataupun pimpinan Anda, juga tidak akan memilih Anda untuk memimpin jika Anda sendiri belum siap untuk itu!
Jadi, daripada meributkan keinginan-keinginan kita,
mengapa kita tidak mempersiapkan diri saja sebaik mungkin ...
dan segera meloncat bila kereta yang bernama kesempatan itu datang?
See You At The Top,
Johny Rusly
www.Andatidaksendiri.com
PS-1: Kesiapan adalah hal yang subjektif. Terkadang saya merasa sangat siap, namun gagal mengapai apa yang saya inginkan. Terkadang, disaat belum siap, kesempatan datang, saya melompat, dan keadaan memaksa saya menjadi siap. But, anyway, mempersiapkan diri adalah langkah yang terbaik!
PS-2: Keinginan tersebut juga dapat berwujud sebagai masa depan yang lebih baik. Jika Anda menginginkanya, mengapa tidak mempersiapkan diri setelah Anda membaca posting ini? Segeralah memulai! Bekerjalah lebih keras dan lebih pintar!
Diposting oleh Johny Rusly
Bantulah Mereka!
Tidak tahu berawal darimana, mungkin terprovokasi oleh buku The One Minute Millionare karangan Victor Hansen dan Robert G. Allen, saya dan para karyawan bersepakat membuat sebuah kotak dana untuk Yatim Piatu …
Sebuah kaleng kosong bekas Khongguan pun diambil, tutup bagian atas dibolongi, dan… kotak dana daruratpun jadilah ...
Aturan mainnya sederhana...
Setiap saat kita merasa bersyukur, masukan uang ke kotak Khongguan!
… Biarkanlah orang lain turut menikmati rasa syukur kita …
Setiap saat kita merasa jatuh (down) dan sendirian …, masukan juga uang ke kotak Khongguan!
… kita segera menyadari, bahwa masih banyak orang yang lebih susah dari kita!! Yang tidak memiliki keluarga yang menyayangi mereka!
Jumlah tidak pernah menjadi masalah, Rp.100, Rp.1,000 atau Rp.10,000,
... yang penting ikhlas….
Kalengnya terletak di tempat terpencil.
Jadi, orang lain tidak mengetahui jumlah uang yang kita masukan..
Senin lalu ...
Kaleng Khongguan dibuka, dana dihitung...
Jumlahnya cukup lumayan …
Sumbanganpun segera di kirim ke sebuah panti di bilangan Jakarta Timur…
Setelah menyumbang,
karyawan saya bercerita, trenyuh hatinya melihat kondisi anak-anak disana.
Hidup anak-anak panti sangatlah sederhana, dan apa adanya. Tidur berdesak-desakan dalam satu ruangan.
Yang menyentuh, meski mempunyai tempat berteduh, mereka tidak mempunyai tempat mengadu. Coba bandingkan kehidupan mereka dengan anak-anak kita …
Wahai sahabatku,
Dengan mengisahkan pengalaman ini, tiada sedikitpun terbersit rasa ingin menonjolkan diri.
Saya hanya berusaha menunjukan, melalui kisah sederhana ini,
bahwa kita dapat melakukan sesuatu untuk meringankan beban mereka.
Walaupun sedikit, sumbangan Anda bisa sangat berarti ...
Jika kita semuanya melakukan yang sama, maka dapat tercipta perbedaan di tanah air.
Cobalah...
Lakukan sendiri! Organisir rekan-rekan di perusahaan Anda! Bantulah mereka yang kurang mampu dan membutuhkan uluran tangan Kita!
Teriring salam dengan penuh rasa syukur!
Johny Rusly
www.1000hari.blogspot.com
Gelas syukur II
* sering menjumpai orang yang putus asa dalam berobat ketika sakit,
* orang yang bosan minum obat tapi dia tidak putus asa mencari penyembuhan,
* orang yang sakit parah dan dokter sudah angkat tangan untuk menyembuhkannya,
* orang yang tidak sakit secara fisik tapi mengeluh badannya tidak enak ( fikiran dia yang sebenarnya sakit )
* orang yang dilanda stress
* orang yang dikejar deadline tapi fikirannya belum bisa fokus
Salam pembelajar untuk selalu bersyukur
Agung supriyadi
Gelas syukur
Jika kita minum pakai Gelas syukur tsb maka kita akan senantiasa dalam kondisi bersyukur ( positif ) yang nantinya juga akan menarik hal-hal positif lainnya.
Maka jika kita sakit/ kena musibah/ dalam kesulitan/ dalam masalah yang berat :
bersabar jika tidak paham apa maksud dibalik masalah tsb
bersyukur jika sudah paham makna dibalik masalah tsb
malu mengeluh, karena itu sebagai bentuk tidak bersyukur.
Salam pembelajar untuk selalu bersyukur
Agung Supriyadi
Sabtu, 03 Mei 2008
3 Is dalam bisnis
Istikharah is about how
Istiqomah is about action
Islam : penyerahan diri (sesuai arti harfiah Islam)
from : seta
Rezeki "bangsawan"
Aku berencana menemui menemui 2 orang pagi ini untuk menjalankan action usahaku yang berbeda jenis usahanya dan setelah aku lakukan ternyata ke-2 orang yang akan aku temui tadi udah pergi keluar rumah, memang sih aku belum bikin janji dengan mereka. Istilahnya langsung main "jujug" aja. kalau misal aku datang lebih pagi pasti aku bisa mengclearkan rencanaku.
"Ya udahlah" batinku.
Dan hasil pelajaran yang aku peroleh memang rezekiku " ditotol" pithik Hheheeh.
"Wah, berarti aku kudu sregep tangi esuk ki ! " ucapku dalam hati
Salam pembelajar
244 hari menuju cita-cita
Agung Supriyadi