Senin, 31 Maret 2008

Ide

Hari ngobrol-ngobrol sama penjual susu kedelai trus jadi pengen membuka usaha di bidang ini, cuma aku g mau tuk ngerjainnya. Biar orang lain yg kerjain. Biar orang di sekitarku yg mengerjakannya. Biar aku jadi komporator aja. Bair orang di sekitarku tdk banyak yg nganggur lagi.
Trus ada juga bisnis jasa service rumah. Klo jasa sih kagak perlu modal banyak.
dua ide ini mungkin insya allah bisa jadi jalanku menuju kesuksesanku.
Amin
Salam tuing-tuing
Agung Supriyadi

Jumat, 28 Maret 2008

Teknik Saklan

Hari ini
aku latihan meditasi kesehatan tujuan utamanya untuk menolong orang yang sakit,
salah satu materi yang ada yaitu tentang makna memberi
jadilah orang yang selalu memberi, demikian kata guru meditasiku
memberi jika diminta maka itu PAS
memberi tanpa diminta , Nah ini yang dinamakan Memberi lebih, Inisiatif Menolong, Bahasa Jawanya Apa ya ? lupa nih......., memberi kepuasan kepada orang lain
sama seperti kisah berikut

--------------------

Sahabat sukses, pernahkah anda mendegar teknik Saklan yang dahsyat? Bisa menjual 5000%.
Teknik ini benar-nemar dasyat dan terbukti. Jangan kawatir bila anda belum mengenal teknik ini.
Anda tidak perlu was-was kalau anda dibilang kurang membaca atau belum rajin surfing. Karena
teknik Saklan ini memang saya temukan dihalaman rumah saya [Mengutip istilah Pak harry Uncommon]
Bagaimana Teknik Saklan ini bekerja?
Suatu hari saya ingin merenovasi ruang kerja saya. Saya membuat sekat baru, pintu baru dan juga Saya
membeli Meja, kursi, Ac dan juga PC baru. Termasuk didalamnya mengubah koneksi internet saya dari speedy
ke first media dengan pertimbangan lebih cepat, lebih hemat dan puas... wah jadi iklan nih . Setelah negosiasi
harga, maka pekerjaanpun dimulai. Katakanlah keluar biaya $1.
Pekerjaan selesai dengan cepat. Saya puas dengan pekerjaan Tukang/pemborong ini. Bahkan boleh dibilang
banyak bonus tambahan dari pekerjaanya. Ruangan jadi nyaman untuk sementara. Setelah saya selesai
menyelesaikan pembayaran, saya jadi merasa risih, karena Pekerjaan yang bagus itu justru menunjukan
sekitar ruang kerja saya jadi tidak enak alias nJOMPLANG.
Wah sebentar Mas... kata saya tolong depan ruangan ini juga dirapikan, maka muncul lagi kontrak baru membetulkan
bagian atas depan rangan ini. Setelah selesai begitu juga. Wow Bawahnya kurang ya mas, terus pagar sepertinya biar
kompak juga ya mas? Akhirnya ada kontrak ketiga. Bahkan pemborong ini pun selalu menyarankan investasi yang hemat, artinya
yang masih bisa dipoles-dipoles. Misalnya Pagar besinya di cet saja cukup. Eh ternyata njomplang juga karena pemasangan
batu di bagian tembok pengerjaannya sangat rapi... Hmemmm bikin sekalian Mas Pagar besinya dengan yang baru.
Ok!
Kemudian dia ajak rekannya yang membuat pagar. Pagar belum juga selesai, statement-statemeny a menggoda saya untuk juga
merenovasi bagian atas dengan pergola baru yang sesuai dengan gaya pagar....
Pekerjaan selesai, yang pada awalnya saya hanya akan invest 1$ untuk renovasi ruangan, ternyata hmmmm $50
Saya senang dengan pekerjaannya, senang dengan pendekatanya. ..Walaupun harus mengeluarkan biaya 5000% dari yang
saya rencanakan saya puas... dan saya mendapat ilmu yang juga sangat mahal dan ampuh dalam menjual.
Inilah yang dinamakan teknik Saklan.(Nama Pemborong itu)
Kerjakan sebaik-baiknya. ....reorder itu hampir menjadi sebuah KEPASTIAN!
Berikan hal yang baik, untuk menstimuli perbaikan hal hal yang masih kurang baik.
Hasil kerja adalah IKLAN paling efektif
Salam Perubahan
Hari Subagya

Bebas dari jurang

Alhamdulillah kemarin adalah hari bebasnya aku dari 2 jurang yang selama ini meresahkanku.
saatnya aku teriak :
BEBASSSSSSSSSSS............MERDEKA.........................
Aku bebas dari himpitan hutang yang selama ini benar-benar menguras tenagaku.
Sekarang perasaanku benar-benar lega, ..... plong rasanya. walaupun masih ada 2 tapi beban berat yang ada jadi semakin berkurang. Dan sekarang bisa fokus mengerjakan yg lain.
Syukur Alhamdulillah.
Salam kebebasan
Agung Supriyadi

email yang membakar

Aku membaca email ini membuatku menjadi terbakar, inilah salah satu percepatan yg dialami oleh temanku.
Memang melihat perkembangan dia, saya merasa bahagia. Satu sisi ingin juga seperti dia dalam akselerasinya tapi melihat kondisi saat ini belum memungkinkan.
Akupun saat ini bahagia dengan diriku sendiri. Karena bisa mengatasi beberapa problem yg perlu diselesaikan dan alhamdulillah udah selesai di bulan ini.
Berikut email dari temanku.

--------

from my friend : andhika harya p.

ini judulnya silaturahmiTDA.zip atau silaturahmiTDA.rar. soalnya dikompres habis2an, satu hari maksain ketemu sama siapa-siapa dan dapat buanyak banget manfaat (tapi belum sempat mampir manfaatfashion. he-he...)


pagi nyampe jogja, dari LIA jogja trus tinggal lurus dikit dah nyampe cikeas, eh ... di tempat pak bams. dari pak bams dapat ilmu membangun aset, menyiapkan pensiun.

trus lanjut ke mas thomas untuk pinjem sampel dan dapet bonus ilmu per-handycraft-an dan networking.

lanjut ke tempat pak agus heksa dapet ilmu diversifikasi dan mencari modal,

di tempat mbak evi dapet ilmu : selling is fun! dan yang gak kalah penting : semua bisa dijual! he-he... happy selling!

trus lanjut ke markas besar muriana corp di kaki gunung merapi. dari mas tri dapat ilmu the power of dreams! gak bisa narsis karena batre kameranya mas hatta dah habis. trus ngabisin snack di rumah mas tri. doyan apa lapar? lapar!! he-he...

bonus : perjalanan ke padepokan cangkringan dan balik ke solo ditemeni mas hatta sampe klaten. dapet ilmu tentang memaksimalkan aset dan hutang. kereenn...!

selanjutnya dapat dibaca di blog saya.
tapi sayangnya blog-nya belum jadi. he-he... masih kursus super intensif sama mas riza...

berangkat dari solo jam 7.30 pagi, nyampe rumah lagi jam 11 malam. tapi puas dan bikin kecanduan. istri yang harusnya dianter pulang jam 3, jadinya pulang sendiri sama temen2 sekantornya nebeng ikut mobil LIA solo. he-he. dasar suami sableng! sebenarnya sore jg sudah ditunggu mas riza dan mas budi di solo untuk evaluasi kegiatan pasopati tapi karena tanggung jadinya ndableg trus di-cancel semua. ndak sia-sia ninggal mas budi sama mas riza di solo. he-he.

insya allah kapan2 saya ke jogja lagi untuk ngangsu kawruh. tidak kapok!

Kamis, 27 Maret 2008

kata-kata mutiara

Undanglah Hiu-hiu Kecil Dalam Hidup Anda

Inspirasi

Posted on March 26, 2008 |

Jamil AzzainiBeruntung saya mengundang Jamil Azzaini, penulis best seller Kubik Leadership, untuk memberikan siraman rohani ketika kami, Virtual Consulting, syukuran pindahan kantor hari ini. Inspirator sukses mulia yang sekarang menjadi motivator kondang hingga diundang ke manca negara itu antara lain memberikan kisah mengenai hiu-hiu kecil. Ia menceritakan bagaimana nelayan Jepang harus berinovasi agar ikan-ikan tangkapannya tetap segar dan berharga mahal.

Di saat ikan mudah ditangkap di pinggir pantai Jepang, ikan-ikan itu bisa dijual di pasaran Jepang dalam kondisi segar bugar sehingga harganya pun mahal. Sebagai pecinta ikan mentah, rakyat Jepang amat menghargai kesegaran ikan. Namun, lama kelamaan, ikan makin sulit di dapat di pinggiran, sehingga nelayan mesti ke tengah laut untuk mendapatkannya. Sayang, makin jauh ke laut, makin jauh pula jarak pulang, sehingga ikan sudah tidak segar lagi ketika sampai ke pasar. Harga ikan pun jatuh.

Para nelayan mesti putar otak untuk menyiasatinya. Maka dilengkapilah kapal dengan pendingin agar ikan tetap segar. Tapi ternyata orang Jepang tak suka ikan beku. Harga jual tetap jatuh. Tak kehabisan akal, kapal mereka dilengkapi dengan tangki besar agar ikan tetap hidup sampai di pasar. Namun, karena tangkapan yang dimasukkan ke tangki banyak, ikan berdesak-desakan sehingga kurang gerak. Ternyata, daging ikan yang kurang gerak tidak seenak daging ikan lincah yang hidup di alam bebas. Maka, meski harga lebih bagus ketimbang ikan beku, tetaplah tidak semahal ikan tangkapan di tepi pantai.

Setelah putar otak, bingo! mereka dapat ide: Masukkan hiu-hiu kecil ke dalam tangki tersebut. Memang, hiu kecil itu akan memakan sebagian ikan. Namun, kehadiran ikan pemakan ikan itu menimbulkan kekalutan di dalam tangki, ikan-ikan berlarian sekuat tenaga menghindari sergapan hiu kecil. Akibatnya, sesampai di pantai, ikan dalam kondisi segar, karena mereka terus bergerak lincah sepanjang perjalanan. Harga jual ikan pun kembali semahal harga ikan yang ditangkap di pinggir pantai.

Moral ceritanya adalah, tanpa ada faktor pendorong yang kuat, kita akan mudah terlena. Hidup menjadi hampa. Kreativitas mandul. Kerja pas-pasan. Pencapaian kita rendah. Kita menjadi tak bisa meski sebenarnya bisa. Tubuh kita beku. Otak kita macet. “Harga” kita rendah.

Maka , kata Jamil, undanglah hiu-hiu kecil dalam hidup kita. Merekalah yang akan memaksa kita untuk bergerak lincah. Peliharalah mereka agar hidup kita lebih hidup dan bergairah.

Hiu-hiu kecil itu bisa berupa apa saja. Bisa berupa tantangan-tantangan positif — misalnya bagaimana agar kinerja kita meningkat di atas rata-rata, bagaimana kita bisa menjadi direktur utama dalam tempo lima tahun, atau bagaimana agar bisa berubah dari kondisi “menerima” menjadi “memberi”.

Undanglah Hiu-hiu Kecil Dalam Hidup Anda

Bisa pula berupa ketakutan-ketakutan, seperti takut kalah bersaing, takut tersingkir dari kursi manajemen, takut tidak naik gaji, bahkan takut dipecat.

Sudahkah anda memelihara hiu-hiu kecil dalam diri anda?

Selasa, 25 Maret 2008

Kata-kata mutiara

Mencari Sukses Sejati?

Saat aku mempelajari meditasi kesehatan, poin-poin yang diutarakan oleh pengajar meditasi kesehatan tersebut intinya hampir sama dengan apa yang disampaikan oleh Pak Rony /Reza M. Syarif, berikut tulisannya dan bisa dilihat di roniyuzirman.blogspot.com :

-------

Seperti janji saya kemarin, hari ini saya akan sharing pencerahan yang saya dapat selama menginap di Daarut Tauhiid dan mengikuti pengajian ba'da Shubuh di masjid yang dibangun oleh Aa Gym bersama jamaahnya ini.

Meski pun tanpa kehadiran Aa yang hari Ahad itu tengah berada di Malaysia, kajian ini tetap menarik dan bermanfaat.

Tanpa saya sangka yang hadir adalah seorang yang sudah lama saya kagumi. Beliau adalah seorang "mantan" motivator sukses yang sekarang beralih peran menjadi seorang ustadz atau dai.

Reza M. Syarief adalah nama yang cukup dikenal dengan beberapa bukunya seperti Life Excellence yang telah disedot pasar lebih dari 100 ribu eksemplar.

Saya terkesan dengan penampilan barunya yang berjubah dan bersurban putih yang jelas berbeda dengan penampilannya yang selama ini saya kenal.

Sebagai seorang motivator dan pembelajar, ia menyerap ilmu sukses dari mana-mana. Kalau tidak salah, beliau juga pernah mengikuti seminar Unleash The Power Within dari Anthony Robbins di Singapura tahun 2002 lalu di mana saya juga temasuk di dalam rombongan dari Indonesia ketika itu. Ilmu NLP dan segala macamnya sudah pasti telah ditelan dan dikuasainya dengan mahir.

Akhirnya ia menemukan ujung dari pencariannya selama ini ke dalam satu rumusan sukses yang bermakna dan hakiki.

Ia merumuskannya dengan 3 kunci sukses yang disingkatnya dengan SBB. Apa itu SBB? SBB adalah kependekan dari Sejahtera, Berkah dan Bahagia.

Berikut ini adalah penjelasannya

1. Sejahtera. Sejahtera berbeda dengan kaya. Sejahtera adalah kondisi di mana uang mengejar kita, bukan sebaliknya. Orang yang sejahtera ibarat magnet kuat yang menarik besi-besi mendekat kepadanya. Ia tidak sibuk mencari uang. Ia hanya sibuk meningkatkan nilai tambah dirinya dan menjadi penarik uang.Menarik ya. Saya termenung mendalam mendengar penjelasan ini. Saya bertanya kepada diri sendiri. Apakah saya sudah termasuk orang yang sejahtera menurut kriteria ini. Apakah uang sudah mengejar-ngejar saya? Atau kah sebaliknya?Ide ini sebenarnya sudah sering saya dengar dengan berbagai istilah dengan kurang lebih maknanya sama. Ada yang bilang wealth attractor, ada yang bilang money magnet dan sebagainya. Tapi yang penting idenya adalah bagaimana kita tidak lagi sibuk siang malam mengejar uang. Itu intinya.Coba perhatikan orang-orang yang "sejahtera" itu. Memang betul. Mereka tidak lagi sibuk mencari uang. Uang dan peluang itu datang sendiri kepada mereka. Mereka telah menjadi magnet uang.

2. Berkah. Buat apa kaya kalau tidak berkah. Jadi, yang lebih penting bukanlah seberapa banyak yang kita miliki. Tapi seberapa banyak yang kita berikan.Ini konsep menarik juga. Kekayaan dan ilmu itu baru menjadi berkah ketika kita berbagi. Ilmu dan kekayaan akan bertambah bila kita berbagi.Givers are takers, kata Robert Allen dalam buku One Minute Millionaire. Orang yang banyak memberi akan banyak menerima. Kita akan memanen apa yang kita tanam.Saya pernah mendengar sebuah ungkapan bijak yang mengatakan bahwa yang membuat kita kuat bukanlah apa yang kita miliki, melainkan apa yang kita bagi. Apa yang kita berikan itu menjadi benteng buat kita.Mau kaya dan penuh berkah? Berbagilah.

3. Bahagia
dunia dan akhirat. Ini sih sudah jelas bagi kita semua. Ini adalah the ultimate goal kita selama hidup di dunia.Di ujung pencarian sukses semua orang itu adalah kata "bahagia" ini. Buat apa kaya tapi tidak tenang? Buat apa punya rumah mentereng tapi ketakutan dikejar-kejar oleh KPK?Bahagia di dunia dan akhirat. Orang yang mencari dunia niscaya akan mendapatkannya. Orang yang mencari akhirat, niscaya akan mendapatkan dunia dan akhirat, kata Bimbo.Menurut saya, bahagia adalah kondisi tanpa syarat. Bahagia tidak ditentukan dengan berapa jumlah uang di rekening kita. Tidak juga dengan apa yang kita pakai. Tidak juga terkait dengan bagaimana orang menilai kita. Kita bisa berbahagia "tanpa alasan".
Mau hidup sukses penuh makna? Gunakan rumus SBB ini.Semoga bermanfaat.Salam FUUUNtastic!

Wassalam,

Roni, Owner Manet Busana Muslim

Ada humor di tempat seni

Pada hari Minggu, kuturut acara di kota, malam sebelumnya pesan jajanan pasar+kopi+teh di rumah yang biasa jualan angkringan. Tapi apa yg terjadi sodara-sodara, ketika hari Minggunya jajanan pasaran tsb tidak sesuai dengan apa yang di harapkan. Jajanan pasar yang kami maksud adalah makanan yang biasa terdapat pada tenongan ( tempe tahu bacem, roti kokis, sosis, dll ) keliru dengan aneka macam buah-buahan plus ada kembangnya juga seperti sesajen kali, hihihi....apa karena tempat penyelenggaraannya berhubungan dengan seni ya kok terus ada kembangnya ..
Aneh.
Frekuensi yang pesan sama yang dipesanin jajanan pasar berbeda maka jadinya begini.
Wanita tua wanita muda.
Hehehe

Salam
Agung Supriyadi

Selasa, 18 Maret 2008

Small World

Wah…ternyata dunia itu kecil/sempit. kata ini sering kita dengar saat kita bertemu dengan teman atau teman dari teman kita di suatu tempat atau kejadian yang kita tidak sangka sebelumnya.

dalam dunia networking, para ilmuwan biasa menyebutnya Small-world. salah satu applikasi small world dalam dunia nyata adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa:

“semua orang di dunia hanya dipisahkan oleh 6 orang lainnya”.

artinya bahwa semua orang akan bisa dihubungkan dengan orang lain hanya dengan menghubungkan maksimum 6 orang lainnya.

misal Anda tidak kenal dengan saya. maka Anda akan bisa dihubungkan dengan saya lewat orang lain yang jumlahnya tidak lebih dari 6 orang. misal anda kenal A, A kenal B, B kenal C, dan C kenal saya. atau bisa jadi A langsung kenal saya. sehingga dalam kasus A kenal saya dan Anda, maka kita hanya perlu satu penghubung. yang jelas kita tidak akan lebih dari 6 orang untuk menghubungkan kita.

silahkan Anda mengujinya. misal Anda dengan Presiden SBY. maka sekali lagi anda pasti hanya membutuhkan tidak lebih dari 6 orang untuk menghubungkannya.

ini yang sering kita alami. prinsip ini yang digunakan Friendster dalam menghubungkan satu dengan lainnya. kalo kita sudah ikutan Friendster maka kita akan sering menemui kejadian small world. kita bisa ketemu teman lama kita dari teman SD, SMP, SMA, Kuliah, teman sedaerah atau lainnya.

ternyata kita menemukan teman kita lewat teman lainnya.

inilah salah satu manfaat yang bisa didapat dari silaturahmi. semakin banyak kita menyambung tali silaturahmi, maka kita akan semakin banyak saudara.

semoga tulisan ini menjadi inspirasi untuk trus menyambung tali silaturahmi.

wassalam

www.herianti.wordpress.com

Puisi untuk menjadi orang besar

Doa untuk Putraku
Tuhanku...

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya. Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.

Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan.

Tetap Jujur dan rendah hati dalam kemenangan.

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.

Seorang Putera yang sadar bahwa mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.



Tuhanku...

Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak. Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.

Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar
untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.

Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi, sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.



Berikanlah hamba seorang putra yang mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis duka.

Putera yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah

namun tak pernah melupakan masa lampau.

Dan, setelah semua menjadi miliknya...

Berikan dia cukup rasa humor sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh
namun tetap mampu menikmati hidupnya.



Tuhanku...

Berilah ia kerendahan hati...

Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki...

Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna...

Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud, hamba, ayahnya, dengan berani berkata "hidupku tidaklah sia-sia"


Ditulis di Bulan Mei di Tahun 1952, oleh seorang jenderal kenamaan, Douglas Mac Arthur, untuk putra tercintanya yang saat itu baru berusia 14 tahun. Puisi tersebut mencerminkan harapan seorang ayah kepada anaknya.

??? musibah ato berkah....

Pernah suatu ketika dalam acara wedangan di Solo ada sedikit ungkapan yang sangat mendalam, ungkapan tersebut adalah " A itu suatu musibah atau berkah ya ? "
A adalah seorang entrepeneur terkenal yang telah membuat orang yg melontarkan pertanyaan tsb menjadi terkenal sekaligus juga membuat dia terjun bebas ke dalam jurang penderitaan.
Saya tidak tahu kisah dia berikutnya, walaupun dia terjun bebas tapi dia punya skill untuk pengembangan bisnis. Yang mungkin dia perlukan saat ini adalah ilmu untuk bangkit dari keterpurukan, yang barangkali dia peroleh dari orang lain.
Tidak ada yang tahu nasib manusia ke depannya. Who's know ? Tanya kenapa?

Salam kebangkitan
Agung Supriyadi

Entrepreneur Character Building

PENGETAHUAN = Siapa KITA + Siapa KONSUMEN + Siapa PESAING + STRATEGI +
TAKTIK + OPERASIONAL/ HOW TO
KETRAMPILAN = PENERAPAN Pengetahuan
SIKAP = INTERNALISASI Pengetahuan + Ketrampilan
PENGALAMAN = INTENSITAS dan KONTINUITAS PENERAPAN PENGETAHUAN +
KETRAMPILAN + SIKAP
KARAKTER ==> KITA = Pengetahuan + Ketrampilan + Sikap + Pengalaman

------------ -
Note:
1. Siapa KITA, diperoleh dari Personal/Organizati onal Scanning
2. Siapa KONSUMEN + PESAING, diperoleh dari Environmental Scanning
3. Hasil 1 + 2 diolah untuk menentukan Belief + Dreams yang dicapai
melalui Strategi
4. Strategi, akan dijalankan dengan Taktik + Operasi, yang biasa disebut
Manajemen
5. Sikap, kadang disebut sebagai Kebiasaan/Habit, atau Prilaku atau Attitude
6. Orang menyebut seseorang Berpengalaman adalah kalau Pengetahuan,
Ketrampilan dan Sikapnya memiliki Saling Koneksi antar ketiganya
7. Karakter, adalah Ciri atau Tanda

------------ --
Entrepreneurial Character:
01. Internal locus of control (meski anjing mengonggong Kafilah terus
berlalu)
02. Independent (tidak tergantung)
03. Willingness to take calculated risk (bersedia mengambil resiko yang
bisa diperhitungkan/ bukan penjudi)
04. Opportunity orientation (suka pada peluang)
05. Commitment (berpihak pada apa yang dilakukan)
06. Initiative and responsibility (memiliki prakarsa dan tanggungjawab)
07. Persistent problem solving (teguh dalam mencari solusi)
08. Seeking feed back (mencari umpan balik)
09. Integrity and reliability (integritas dan dapat diandalkan)
10. Tolerant for failure (tidak takut gagal)
11. High energy level (tidak gampang capek)
12. Creativity and innovativeness (kreatif dan penemu)
13. Vision (penampakan impian)
14. Self confident and optimism (percaya diri dan memiliki keyakinan)
15. Team building (membangun tim)
(From: Entrepreneurship, A Contemporary Approach)

Riza @ Solo

------------

Wah iki ki sing jenenge analisa SWOT

Ubah Nasib

Dlm hubungannya antara buku The Seven Habits dan ajaran The Secret, maka
siapapun orang yang menebar pengetahuan dan pengalaman kepada orang lain, dia akan menuai feel set dan mind set, dan
siapapun orang yang menebar feel set dan mind set maka dia akan menuai perbuatan (action),
siapapun orang yang menebar perbuatan maka dia akan menuai kebiasaan-kebiasaan (habits), siapapun orang yang menebar kebiasaan maka dia akan menuai karakter,
siapapun orang yang menebar karakter maka dia akan menuai nasib.

Sabtu, 15 Maret 2008

Makanya jangan berguru/bermentor hanya pada satu orang

Beberapa waktu lalu saya membaca keluhan salah seorang peserta mailing
list yang mengomentari soal adanya beberapa pemula usaha yang merasa
'tersesat' karena mengikuti kiat yang dianjurkan oleh seorang mentor
kewirausahaan. Orang itu mengatakan telah banyak para peminat
wirausaha yang akhirnya terjerembab dan punya hutang bahkan hingga
miliaran rupiah karena mengikuti kiat DODOL yang dianjurkan. DODOL
sendiri pada intinya menganjurkan bahwa berwirausaha itu harus berani
dan modalnya pakai duit orang lain. Prinsip ini, katanya, telah
membuat orang menjadi 'amat-berani' untuk berhutang kepada pihak lain
untuk meraih permodalan. Tapi ya itu tadi, AKHIRNYA banyak yang gagal
dan meninggalkan hutang dari yang puluhan juta, ratusan juta, bahkan
ada yang hingga miliaran. Saya tentu ikut prihatin dan sedih bagi yang
kena musibah itu.

Sebagai orang yang bersimpati kepada para peminat wirausaha saya hanya
ingin memberikan sedikit masukan berdasarkan informasi yang saya
peroleh. Saya hanya ingin mengatakan bahwa dalam menjalankan usaha
yang memang punya resiko ini, jangan pernah hanya berguru pada satu
mentor. Jangan bertaklid pada satu orang. Kita mesti memperbanyak
sumber informasi, sumber referensi, mendapatkan kiat2 dan
wisdom-wisdom sebanyak mungkin. Dan kemudian mencari mana saja
diantara informasi dan kiat-kiat yang dikemukakan berbagai pengusaha
itu yang paling cocok dan relevan buat bisnis kita dan latarbelakang kita.

Maklum, setiap pengusaha sukses punya pengalaman dan kiat sukses yang
bisa jadi hanya relevan untuk industri dia sendiri, tapi tidak cocok
untuk bidang yang lain. Seorang yang sukses di bisnis pendidikan sebut
saja, belum tentu sukses ketika menjalankan usaha properti, aparel
(fashion), ritel, dealership, atau agro bisnis misalnya. Inilah yang
kadang-kadang kita tak tersadar sehingga 'asal ikut' kepada salah satu
pengusaha, padahal pengusaha yang kita ikuti itu hanya expert untuk
satu bidang saja dan banyak gagal di banyak bidang lainnya. Sekali
lagi, kita jangan membabi-buta mencontoh satu pengusaha, tapi ambillah
banyak 'air' dari banyak sumber mata air, kemudian dari situ kita
harus menggabungkannya menjadi air terbaik dan segar dalam kolam kita.

Saya punya contoh menarik pengusaha yang menerapkan prinsip itu, yaitu
Pak Harijanto. Kebetulan Pak Harijanto ini juga saya profilkan dan
saya ulas panjang lebar di buku saya (Sudarmadi) yang sudah cetak
ulang di Gramedia, "10 PENGUSAHA YANG SUKSES MEMBANGUN BISNIS DARI 0".
Pak Harijanto ini pengusaha sukses di bidang sepatu. Karyawannya 9.000
orang. Ia alumni UNS yang dulunya benar-benar orang susah. Beliau ini
juga punya banyak mentor yang selalu ia kagumi dan banyak ia ambil
kiat-kiatnya. Contohnya, kalau ia belajar tentang SDM dan bagaimana
mengelola anak-buah, maka ia banyak belajar dari Pak TP Rachmat. Pak
TP Rachmat ini orang yang membesarkan Astra dan menata sistem di Astra
hingga mampu menjadi perusahaan swasta terbesar di Indonesia yang
sistem manajerialnya diakui paling baik di Indonesia. Entah sudah
berapa puluh penghargaan diperoleh Astra sebagai best company dari
berbagai lembaga. Pak Harijanto banyak belajar dari Pak TP Rachmat
soal bagaimana mengelola orang dan menjadikan anak buah kita prodktif,
loyal dan menampilkan kinerja terbaoknya. Tapi kalau bicara turn
arround manajemen (membenahi perusahaan-perusaha an sakit), Pak
Harijanto berguru pada pengusaha-pengusaha yang lain. Salah satu yang
ia kagumi ialah Robby Djohan, mantan Presdir Bank Mandiri yang
belakangan juga sukses jadi entrepreneur.

Jadi, intinya, kita harus belajar dari sebanyak mungkin orang terbaik
yang ahli di bidangnya masing-masing. Harus diingat bahwa
pengusaha-pengusaha sukses itu, sebagaimana kita, juga punya banyak
keterbatasan dan mereka juga hanya expert untuk bidang dia saja.
Makanya kita sendiri yang harus bijak menyaring berbagai masukan yang
kita terima dan kita sesuaikan (harmonize) yang sesuai dengan konteks
bisnis kita. Jangan pernah membabi-buta mengikuti anjuran atau kiat
satu mentor saja. Jangan asal berani, termasuk berani berhutang.
Bukankah dalam agama hutang itu juga ada pertanggungjawabann ya di
akherat? Jadi, semakin banyak sumber informasi dan mentor yang bisa
kita ambil kiat-kiatnya, akan semakin baik bagi kita. Namun juga
dibutuhkan kemampuan kita untuk memfilter mana yang paling cocok buat
kita.

Thanks

Sudarmadi
Penulis buku '10 Pengusaha Yg Sukses Membangun Bisnis dari 0" terbitan
Gramedia.

-------

Wah...wah..., ini ya yg dinamakan murid yang cerdas ( dulu aku sih murid yang baik , apa yang dikatakan pak guru maka aku kerjakan. Eeeee....., tak tahunya akhirnya aku jatuh dan akhirnya juga aku tahu bahwa hal ini salah. Tidak semua yang dikatakan Pak Guru itu betul ) Banyak sumber referensi akan menjadikan seseorang menjadi cerdas. Benar gak Prend !

Salam smile tuk diri sendiri
Agung Supriyadi

Bahagia

Ketika nafas masuk disadari, ketika nafas keluar juga disadari sambil mengucap, " Semoga saya berbahagia" . Kemudian sayapun tersenyum. Nafas masuk...nafas keluar... "Semoga Saya berbahagia" .... Smile :-) Dilakukan 3x.
Setelah melakukan hal diatas, kata-kata yang diucapkan diganti dengan yang lebih luas, "Semoga orang tua saya berbahagia". Diganti lagi dengan , "Semoga adik-adik saya berbahagia" ..... , "Semoga tetangga-tetangga saya berbahagia"..... , "Semoga teman-teman saya berbahagia".... , "Semoga semua orang berbahagia".... Smile :-)
Efek yang ditimbulkan nanti badan jadi terasa hangat, tidur jadi nyenyak. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan ini 15 menit dan berakibat jiwa menjadi bahagia serta tidur yang biasanya 7-8 jam menjadi 6-7 jam, rata-rata berkurang 1 jam.
Inilah metode untuk menjadi bahagia dalam waktu 15 menit yang dilakukan sebelum tidur.

Salam bahagia selalu
Agung Supriyadi

Irama Nafas

Belajar dari nafas
Nafas itu terjadi : 15-18x / menit
Jantung berdebar : 3x nafas
Otak berdenyut : 3x jantung
Inilah irama hidup manusia. Bila ini terganggu maka hidup manusia akan terganggu. Pertahankan irama ini.
Marah --> nafas dari 15-18x / menit berubah menjadi 24 -32 x / menit
Efek : Jantung berdebar cepat , Otak tidak bisa berfikir jernih ( menjadi gelisah )
Sebagai perbandingan hewan mamalia lain yaitu kera kalau bernafas : 32 - 36 x / menit.
Jadi kalau misal ada acara yg nyantai seperti Republik mimpi BBM bisa di usulkan bagaimana klo cari pemimpin itu yang nafasnya < 15x / menit , semestinya 12x / menit ( orang bijak ) , idealnya 9x / menit , soalnya dia bisa berfikir jernih , keputusan tidak berat sebelah, tidak pilih kasih.
Maka pertikaian, pertengkaran, dapat diakhiri jika para pemimpinnya sering memperhatikan irama nafasnya.

Semoga kita lebih arif dengan menyadari manfaat nafas tersebut

Agung Supriyadi

Jumat, 14 Maret 2008

kata-kata mutiara

Kemampuan untuk menikmati belajar dan belajar dengan gembira akan membawa Anda pada berbagai kegairahan wilayah minat-minat baru.

Hobby / Minat

Hal-hal yang paling aku suka lakukan akhir-akhir ini adalah
1. Menggambar , entah menggambar pemandangan, mendesain kata-kata yang unik, dll
2. Belajar meditasi kesehatan, karena banyak orang yang aku temui mengeluh sakit ( jantung, hipertensi, maag, migrain, stroke, psikostomatis, eksim, insomnia, dll ) setelah aku amati hal ini terjadi karena berhubungan dengan fikiran. Oleh karena itu aku belajar meditasi kesehatan untuk menolong orang-orang tersebut. Untuk detail keterangan baru aku susun.

Salam hobbies
Agung Supriyadi

Bisnis itu cari apa ?

Dalam perjalanan mengarungi hidup, apalagi di bidang bisnis apakah yang sebenarnya kita cari? Uangnya kah? Persahabatan kah? Nama baik kah? Kekuasaan kah? Wanita kah ? atau rasa kebahagiaan di dalam hati kita??

Jika jawaban kita KEBAHAGIAAN di dalam hati, setuju tidak jika dikatakan : kita sebagai seorang pebisnis bebas melakukan apa pun, bebas menggunakan strategi pemasaran ( multiple marketing) , bebas menggunakan konsep bisnis yang kita yakini dan bebas-bebas lainnya, asalkan kita bahagia, orang lain bahagia, dan Tuhan meridlhoi kita?

Hmm... Jadi bersyukurlah kita sebagai orang yang diberi jalan untuk menjadi pebisnis. Karena kita dibebaskan berekspresi sesuka kita, dengan syarat bahagia.

Betul tidak ?

Salam bahagia
Agung Supriyadi

Dunia dan kita pun mengalami peningkatan

Pengetahuan meningkat 2x setiap @-3 tahun dalam setiap lapangan pekerjaan, ini berarti kemampuan yang kita miliki pun harus meningkat lipat 2x setiap 2-3 tahun tersebut. Ini semua dilakukan jika kita ingin bertahan. Bagaimana jika tidak bisa sejalan? Punahkah kita seperti Dinosaurus ?
Bagaimana cara meningkatkan kemampuan untuk mengejar ketertinggalan tersebut ?

Inilah perenungan yang aku alami yang belum bisa menyesuaikan dengan perkembangan dunia (saat ini baru belajar beradaptasi) .

Salam berjuang
Agung Supriyadi

Kamis, 13 Maret 2008

Jalan impian

Ya Allah, jika Aku adalah jalan rezeki bagi 5 anak asuh maka kuatkanlah hamba, tolonglah hamba dalam mewujudkannya.
Ya Allah, biarkanlah kelimpahan yang ada pada saya mengalir pada mereka juga.
Amiin

Selasa, 11 Maret 2008

contoh kata-kata tuk menjual

Rekan-rekan Yth,

Sekedar pengumuman, bahwa
alat untuk .... sekarang sudah bisa dipakai atau di download ,silahkan lihat di www....
Silahkan bapak/ibu melihat atau pun mencobanya, semoga bermanfaat dan mohon bantuannya untuk
menyebarkan informasi ini.

Terima kasih.

Memperkuat Rasa Syukur

Di artikel sebelumnya telah saya jelaskan bahwa, rasa syukur yang tulus akan mengaktifkan Law of Attraction

atau keberuntungan dalam hidup kita. Lalu bagaimanakah caranya memupuk dan mengembangkan rasa syukur kita ?

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, terutama bagi Anda yang belum menjadikan syukur sebagai sesuatu yang otomatis.

Cara pertama adalah dengan membuat Jurnal Rasa Syukur, yaitu sebuah buku atau catatan harian yang berisi semua ungkapan rasa syukur, ucapan terima kasih, kesenangan atau peristiwa keberuntungan yang Anda alami selama ini. Michael Losier menyebutnya sebagai Jurnal Bukti Kemakmuran (Journal of Abundance Evidence). Saya lebih senang menyebutnya sebagai Buku Harian Keberuntungan (Lucky Diary) sebagaimana istilah yang dikemukakan oleh Richard Wiseman dalam bukunya Luck Factor.

Dengan membuat Buku Harian Keberuntungan, maka kita akan menyadari bahwa nikmat yang diberikan Tuhan itu sangat banyak yang sudah kita rasakan, walaupun sebenarnya sangat jauh lebih banyak dari yang kita mampu menghitungnya. Dengan membuat Buku Harian Keberuntungan, kita akan lebih menyadari betapa Tuhan mencintai makhlukNya. Betapa beruntungnya kita. Dengan kesadaran itu, maka kita akan mudah bersyukur kepadaNya. Buku Harian Keberuntungan juga akan membuat kita terus merasa berkelimpahan. Perasaan kita jadi enak (feel good) dan pada akhirnya akan mengaktifkan Hukum Ketertarikan.

Bagi orang-orang yang merasa bahwa hidupnya belum beruntung, penuh dengan kesialan dan penderitaan, maka cara ini cocok untuk dilakukan. Karena jika orang-orang semacam ini terus mengeluh dan mengeluh terus, maka mereka akan semakin jauh dari keberuntungan. Hukum Ketertarikan tidak akan bekerja pada orang-orang yang feel bad. Oleh sebab itu bersyukurlah agar bisa feel good. Bersyukurlah terhadap hal-hal rutin yang jarang kita syukuri, misalnya kesehatan kita, keluarga kita dan sebagainya.

Cara kedua adalah dengan ”melihat ke bawah”, yaitu memperhatikan orang–orang yang lebih ”tidak beruntung” dibandingkan kita, antara lain orang-orang yang lebih miskin, lebih bodoh, lebih susah, lebih menderita, lebih gendut, lebih jelek, lebih sial dan sejenisnya.

Bersyukurlah karena Anda memiliki pekerjaan, sementara banyak orang terpaksa harus mengemis untuk hidup. (Lihat di jalanan, banyak anak-anak terpaksa mengemis agar tetap survive). Bersyukurlah Anda dapat mengenyam pendidikan yang layak, sementara banyak orang yang membacapun tidak bisa. (Lihat di daerah terpencil dimana para orang tua belum sadar dengan pentingnya pendidikan). Bersyukurlah Anda masih dapat makan tiga kali sehari, sementara di belahan dunia yang lain banyak orang yang menjadi kurus kering dan kurang gizi (Lihat di beberapa negara Afrika yang rakyatnya menderita karena perang dan kelaparan). Dan bersyukurlah karena Anda masih dapat bernafas, sementara banyak orang yang untuk bernafas saja masih memerlukan bantuan. (Lihat di berbagai rumah sakit dimana orang memerlukan alat dan ’mesin’ agar bisa tetap bernafas).

Cara ini juga bisa dipakai jika Anda mengalami suatu kesialan atau kejadian yang tidak menguntungkan. Pandanglah kesialan Anda dari sisi yang positif, perlunaklah dampak kesialan itu dan bayangkan bahwa keadaan bisa lebih buruk lagi. Ungkapan-ungkapan seperti, ”Untung cuma kepleset, coba kalau jatuh”, ”Untung masih selamat, penumpang yang lain pada mati”, ”Syukurlah hanya rugi sedikit, belum sampai satu milyar”, ”Tidak naik kelas nggak apa-apa, berarti guru-gurumu masih menyayangimu” , ”Gajiku hanya naik 5%, tapi aku bersyukur karena di perusahaan lain banyak yang tidak naik gaji” dan sebagainya, adalah contoh-contoh memandang kesialan atau ketidakberuntungan secara positif agar Anda tidak semakin larut dalam kesedihan dan Anda akan tetap bersyukur. Saya kira dalam falsafah Jawa sangat dikenal prinsip ini, makanya banyak orang tua memberi nama anaknya ”Untung” atau ”Bejo”.

Mungkin Anda bertanya, ”Lha, kalau kita bersyukur terus, kapan majunya, apakah ini tidak berarti pasrah dengan keadaan dan tak mau berusaha agar lebih baik ?” Pertanyaan yang bagus. Tetapi harus diingat bahwa kita berbicara mengenai hal yang telah terjadi, bukan masa depan. Ini hanyalah masalah waktu terjadinya (kalau di dalam pelajaran Bahasa Inggris disebut dengan tenses, ada past tense ada juga future tense). Kunci jawabannya adalah ”semua yang telah terjadi harus disyukuri”, karena tidak ada gunanya disesali. Aa Gym sering membuat perumpamaan, ”Kalau nasi sudah menjadi bubur, ya sudah. Tambahkan santan, kasih irisan daging ayam, kasih bawang goreng dan krupuk. Maka jadilah bubur ayam.” Jadi, ambil sisi positif dari kejadian yang sudah terjadi. Sedangkan yang menyangkut masa depan, boleh disyukuri dan sangat disarankan untuk mengharapkan yang lebih baik. Bisa dipahami kan ?

Kembali ke cara bersyukur, cara yang ketiga adalah dengan banyak memberi, bersedekah, bermurah hati dan melayani orang lain. Dengan banyak memberi (bukan hanya uang, tetapi apapun juga), maka akan tercipta mentalitas kelimpahan (abundance consciousness) sehingga kita akan lebih bersyukur lagi dan akan mengaktivasi Hukum Ketertarikan. Akhirnya hidup kita akan lebih beruntung lagi. Begitu seterusnya, yang akan berulang lagi seperti sebuah siklus atau lingkaran, tapi lingkaran malaikat, bukan lingkaran setan.

Dan cara keempat, mulai dan akhiri hidup Anda setiap hari dengan rasa syukur. Ketika mau tidur, ucapkan syukur kepada Tuhan, masukkanlah ke dalam hati, rasakan betapa Tuhan telah melindungi hidup Anda selama seharian penuh. Teruslah mengucap syukur sampai Anda terlelap dalam tidur (saat otak dalam gelombang alpha atau theta). Dengan demikian maka tidur Anda akan tenang dan damai, tidur yang berkualitas, tidur yang bisa menghadirkan ide-ide segar ketika Anda ’pasif’ di gelombang alpha, theta dan delta. Demikian pula, lakukan hal yang sama ketika Anda bangun tidur di pagi hari. Bersyukurlah karena Tuhan (melalui para malaikatNya) telah menjaga Anda sepanjang malam. Bersyukurlah karena Anda bisa bangun dengan segar di pagi hari dan siap untuk melakukan aktivitas dengan bersemangat lagi di hari yang baru. Dengan cara itu maka hidup Anda akan selalu diliputi oleh rasa syukur. Wish You Luck. (SA).

milist trainer

Batu

Dahulu kala ketika aku mengalami ujian yang membuatku hampir putus asa, aku melihat film The Secret, dan dalam kisahnya ada cerita tentang batu syukur. Setelah menonton aku berusaha mempraktekan ilmu tersebut, dan aku modifikasi sedikit dengan menambah jumlah batunya dua sehingga total jumlahnya menjadi tiga. Berikut definisi ketiga batu tersebut,
Batu yang pertama adalah batu syukur, warnanya putih bersih berbentuk lonjong seperti batu yang terdapat di laut, sedang fungsinya adalah aku harus mensyukuri apa-apa yang telah kumiliki selama hidup ini, kmdn juga apa-apa yang telah aku peroleh pada hari ini.
Batu yang kedua adalah batu istighfar, warnanya hitam legam tidak rata dan mempunyai sudut lancip yang banyak serta tajam seperti batu yang terdapat di sungai dangkal daerah pegunungan, fungsinya aku beristighfar memohon ampunan pada Allah atas dosa-dosaku selama ini serta karena posisiku dalam keadaan terdzalimi ( oleh guru, teman, atasan , dll ) maka aku mohon pada Allah untuk mengganti dengan sesuatu yang lebih baik.
Dan yang ketiga yaitu batu sukses, batu dengan warna campuran antara hitam dan putih, bentuknya agak lonjong seperti batu yang banyak terdapat di pinggir jalan, fungsinya yaitu untuk merasakan bahwa sukses adalah jalan hidupku.

Dari evaluasiku sekarang ( setelah ke-3 batuku tsb hilang ) dapat disimpulkan bahwa hanya batu syukur dan batu istigfar yang sangat... dan sangat memiliki pengaruh kuat dalam hidupku untuk menjauh dari jurang keputus-asaan.
Sedang untuk batu sukses, saya merasa sedikit manfaatnya bagiku sampai saat ini, apa karena hilang batu tersebut terlalu cepat ya....? sehingga aku merasa pejalanan di jalan suksesku sangat lambat.., hehehe :-)

Salam pencari sukses
Agung Supriyadi

'kemronggo"

Ketika melihat teman-temanku yang udah menemukan jalan menuju cita-citanya, hati ini terasa campur aduk antara sedih dan senang.
* Senang karena melihat keberhasilan teman dalam mengakselerasi bisnisnya
* Sedih karena aku masih berkutat dengan luka-luka penderitaan masa lalu yang sampai sekarang masih terasa sakit dan belum sembuh benar, dan juga belum bisa mempercepat gerak dalam mengejar cita-cita. Istilahnya "kemronggo" melihat keberhasilan teman.

Dalam bahasa sederhananya, sekarang episodeku adalah fokus mengurangi pijakan rem ( fokus untuk bangun dari keterpurukan ) baru setelah itu menambah gas ( akselerasi bisnis ) .

Semoga dalam episode ini aku tetap bahagia.
Semoga orang-orang yang telah menjerumuskan aku dalam penderitaan juga bahagia.

(Karena saat ini aku baru belajar tentang kemurahan hati salah satunya adalah jiwa pemaaf)

Salam kebangkitan
Agung Supriyadi

Kekuatan Doa dalam transaksi bisnis

Saya yakin, sebetulnya semua orang sudah tau tentang kekuatan do’a. Ngga perlu diajarin pasti deh udah pada tau semua. Cuma, saya ingin share pengalaman aja tentang ini, tentang do’a, tentang kuasa Sang Khalik, tentang the invisible and invincible hands n power. Karena saya yakin topik ini bagus sebagai pembuka di blog saya…

Ceritanya begini :

Waktu itu, saya tidak lagi bisa disebut sebagai seorang tour leader dan tour operator pemula walaupun juga sangat tidak bisa dibilang master. Kemampuan saya jualan incentive tour ke China bagian selatan -meliputi Hong Kong, Shenzhen, Guangzhou, Zhuhai, Macau dan Shanghai -mulai dari pemilihan supplier yang akan menjadi partner, negosiasi biaya dengan supllier, penghitungan biaya tour (penghitungan ini tidak hanya major costs yang besar, tapi sampai ke pernik-pernik biaya seperti tip guide, tip porter, dll), menentukan margin dan harga jual, membuat bidding document yang kompetitif, hingga pelaksanaan pada hari Hnya- bisa dibilang cukup bagus. Walaupun di kota saya, Jogja, masih ada beberapa orang tour operator yang mempunyai kemampuan dan knowledge lebih dalam dari saya tentang kota-kota tersebut, tapi bisa dibilang kemampuan dan knowledge saya masih diatas rata-rata.

( Catatan : incentive tour adalah tour yang sengaja dibuat untuk keperluan suatu atau beberapa institusi, bisa bertujuan untuk memberikan apresiasi atas prestasi peserta tour, bisa bertujuan memberikan wawasan kepada peserta tour, bisa juga untuk tujuan lain)

Nah….pada saat itu, ada permintaan untuk incentive tour ke kota-kota tersebut. Segera saja saya siapkan semuanya : saya kontak supplier-supplier saya seperti airline, local agent dan lain-lain. Pelanggan yang minta dibuatkan incentive tour ini memberikan waktu yang cukup bagi beberapa travel agent di Jogja untuk memberikan penawaran terbaiknya.

Tibalah waktunya bagi travel agent peserta bidding untuk mempresentasikan bidding document masing-masing. Presentasi dilakukan di depan seluruh calon peserta tour secara bergantian di ruang tertutup. Pada saat menunggu seluruh calon peserta tour berkumpul, saya dan peserta bidding yang lain disuruh menunggu di ruang tunggu.

Perang psikologispun dimulai. Biasalah….ada yang menyampaikan ‘pesan tersembunyi’ di balik pertanyaan, ada yang menyampaikan ‘pesan tersembunyi’ di balik pernyataan verbal maupun non-verbal dan lain-lain….

Saya sering geli kalo ketemu situasi seperti ini. Ada saja kreatifitas orang untuk mencoba menaklukkan pesaingnya lewat psycho-war semacam ini. Dan jujur, saya pun salut pada kreatifitas dan semangat juang mereka yang tinggi. Lalu, kenapa saya tidak melakukan hal yang sama?? Melemahkan pesaing lewat psycho-war??

Bukannya saya tidak melakukan. Hanya saja dalam phsyco-war saya lebih suka reactive-offends daripada melakukan active-offends. Saya memilih cara ini karena saya yakin terhadap produk yang saya jual. Saya memilih cara ini karena yakin dengan kemampuan saya. Saya lebih yakin menempuh cara ini karena kebetulan saya bekerja untuk sebuah travel agent yang telah memiliki reputasi yang baik selama lebih dari 40 tahun di dunia jasa perjalanan dan didukung oleh partner-partenr dan supplier yang terbaik dibidang masing-masing. Apalagi yang perlu saya khawatirkan???

Dan memang, waktu itu, di ruang tunggu itu, perusahaan tempat saya bekerjalah yang paling menjadi target psycho-war. Maklum saja karena memang perusahaan saya di Jogja dikenal sebagai master-nya tour outbound, tour ke luar negeri. Salah satu contoh dari psycho-war attack ke saya adalah saat saya berdiri mau ke toilet. Salah satu peserta tender nanya,’Mau kemana Mas Rian?” Saya jawab,”He2x pengen pipis Mas”. Si penanya menyahut,”Oh…mo ke toilet Mas? Toilet di lantai 1, turun tangga belok kanan, terus ikutin lorong, nah diujung lorong sebelah kiri ada toilet Mas.”. ”Terima kasih Mas, tapi saya males pake toilet yang sana, kotor, udah gitu pake naik turun tangga lagi. Saya pake toilet Pak Bos aja, cuma disitu kok”, jawab saya sambil menunjuk ke arah samping ruang Big Bos di institusi tersebut.

Saya tahu, dengan memberi tahu saya lokasi toilet, padahal saya tidak menanyakan hal itu, dia bermaksud menyampaikan pesan tersembunyi bahwa dia sudah sering ke kantor ini, dia sudah akrab dengan situasi kantor ini dan ia ingin menyampaikan pesan bahwa secara logika, kalo dia sudah akrab dengan kantor ini berarti dia kenal dengan beberapa atau banyak orang di kantor ini. Tapi, hey….lihat serangan balik saya….lebih telak dan menohok kan?? He2x…..That’s why I love reactive offends…….saya senang dengan serangan balik. Dengan jawaban saya seperti diatas, saya tidak hanya menyampaikan pesan bahwa saya JUGA mengenal lingkungan kantor ini, tapi bahkan saya memberikan pesan bahwa kalo Rian berani menggunakan fasilitas yang disediakan untuk Big Bos, berarti……..Rian juga kenal dengan Si Big Bos. Padahal…..he3x…. saya tidak benar-benar kenal dengan Si Big Bos…..saya memang mengenalnya, tapi beliau pada saat itu tidak mengenal saya. Saya hanya secara tidak sengaja pernah saat mengunjungi kantor tersebut untuk bertemu dengan orang lain, tahu dimana ruang si Big Bos dan tahu disamping ruang Big Bos ada toilet yang memang sengaja disiapkan untuk si Big Bos. He3x…..

Tahap psycho-war ternyata belum lah apa-apa….. Tahap selanjutnya adalah presentasi. Dalam tahap presentasi, seperti biasa langsung terjadi proses tawar menawar. Namun, tawar menawar tidak hanya berhenti sampai disini saja, sampai seluruh peserta bidding melakukan presentasi.

Tidak…..tidak hanya sampai disitu.

Setelah seluruh peserta bidding selesai melakukan presentasi, peserta bidding diminta pulang. Demikian juga para calon peserta tour, semua diminta pulang. Hanya sebagian calon peserta yang merupakan Panitia kecil yang berkumpul dan sepertinya akan membahas hasil presentasi.

Kebetulan, setelah presentasi, saya harus melakukan perjalanan dinas ke Semarang sehubungan dengan tugas dari kantor. Selama perjalanan dari Jogja ke Semarang inilah, handphone saya berbunyi tanpa henti. Proses tawar menawar terus berlanjut. Padahal saat itu saya meninggalkan Jogja pukul 16:30 dan tiba di Semarang pukul 20:15.

Saat itu, tender ini memiliki arti penting bagi karir saya. Kebetulan posisi saya di kantor agak kurang nyaman. Mungkin jika posisi saya di kantor sedang nyaman, kalah atau menang dalam tender ini tidak begitu penting. Saya betul-betul merasa diujung tanduk, karena saya tahu pasti pesaing-pesaing tender ini berasal dari travel agent-travel agent yang relatif nekat. Nekat dalam artian, rugi dikit tidak jadi soal asal bisa menang lawan travel agent saya. Dan proses tawar menawar sudah mulai mengarah ke harga yang tidak masuk di akal, harga jual rugi. Padahal dalam perusahaan saya yang sudah ter-manage dengan baik, tidak ada istilah jual rugi.

Setibanya di Semarang, saya langsung buka kembali hitungan saya. Saya teliti sekali lagi. Kali ini saya menelitinya sambil berharap ada kesalahan posting biaya yang ketinggian, sehingga jika saya koreksi bisa menurunkan harga jual. Saya meneliti hingga 3 kali. Namun ‘kesalahan’ yang saya harapkan, tidak saya temui. Akhirnya saya potong sedikit margin, sehingga harga jual pun sedikit turun. Saya tahu, ini tidak membantu, karena berdasar informasi terakhir, harga jual saya jika dipotong dengan profit pun, harga jual saya per orang masih USD35 lebih tinggi dari harga kompetitor. Tapi saya tidak mungkin tidak menurunkan harga. Harga jual baru tersebut segera saya informasikan kepada Panitia. Pada saat saya menyampaikan harga tersebut, Si Panitia bilang, “Wah….Mas, hargamu masih tinggi lho…..turunin lagi, kalo segini pasti kalah Mas.”

Saya pasrah waktu itu. Saya sudah tak punya pilihan lagi, sepertinya memang harus kalah. Walaupun tender ini begitu penting buat saya, namun semua kemampuan yang saya miliki tidak berarti dan tidak banyak membantu. Pengetahuan dan kemampuan saya tentang Hong Kong, Guangzhou dan Shanghai yang menjadi lokasi tujuan kunjungan group ini tidak ada artinya. Ya….saya yakin, waktu itu jika hanya mengandalkan kemampuan dan potensi saya, saya pasti kalah.....

Tiba-tiba saya ingat akan sebuah cerita yang pernah saya baca di salah satu majalah anak-anak muslim waktu saya masih kecil. Saya memang tidak ingat secara persis ceritanya, namun kurang lebih intinya ada 3 orang yang saat itu karena sesuatu hal terjebak didalam gua. Gua tersebut tertutup batu besar dan satu-satunya jalan bagi mereka untuk keluar adalah dengan menggeser batu besar tersebut. Hal itu tentunya tidaklah mudah, bahkan bisa dibilang nyaris tidak mungkin, karena selain batunya begitu besar, didalam gua tidak terdapat alat yang memadai untuk menggeser batu itu. Namun mereka percaya, Allah SWT akan membantu jika mereka berdo’a dengan sungguh-sungguh sambil mengingat amal baik yang pernah dilakukan. Maka, satu persatu dari mereka menyebutkan amal baik yang pernah mereka lakukan dan dilanjutkan dengan berdo’a. Hal ini mereka lakukan secara bergantian. Setiap kali setelah salah seorang dari mereka menyebutkan amal baik yang pernah dilakukan dan dilanjutkan dengan berdo’a, mereka bertiga menggeser batu tersebut. Dan batu itu pun tergeser sedikit demi sedikit. Karena kesungguhan dan amal baik mereka, Allah pun menunjukkan kuasaNya, kebesaranNya. Akhirnya mereka bertiga berhasil keluar dari gua tersebut.

Saya pun segera menelpon Ibu saya, saya menceritakan kesulitan yang saya alami dan memohon agar Ibu mau mendo’akan saya. Alhamdulillah, saya mendapat restu dari Ibu saya. Saya meminta do’a kepada Ibu karena saya yakin, do’a Ibu –orang yang jasanya sangat besar kepada kita – akan sangat didengar olehNya.

Saya memang bukan orang yang sangat baik. Tapi saya pun pernah menolong orang. Kebetulan, saya mengenal seorang wanita yang hidupnya kurang mampu. Selain hidup dalam keadaan serba kekurangan, sudah beberapa tahun ini beliau (sebut saja A) sakit yang mengakibatkan beliau tidak dapat beranjak dari tempat tidurnya. Saya memang tidak secara teratur membantu A, namun setiap kali saya menerima rejeki yang berlebih, saya selalu berusaha untuk menyisihkan rejeki tersebut untuk A.

Teringat akan hal ini, saya pun menelpon ke hp tetangga A (sebut saja tetangga A ini adalah B) dan minta tolong pada B untuk memperkenankan saya berbicara dengan A melalui handphone B.

“Assalamu ‘alaikum Bu….. Apa kabar??” tanya saya mengawali pembicaraan dengan Ibu A.

“Wa ‘alaikum salam…..eh Mas Rian…….Sae(baik) mas….sae(baik)…..Ada apa mas kok tumben”, sahut si Ibu.

“Inggih puniko Bu…..nuwun sewu lho…..ngganggu istirahat, sampun sare tho?

(Iya nih Bu, maaf lho, ngganggu istirahat, sudah tidur kah?)” tanya saya.


“Dereng mas…..pripun wonten punopo?

(Belum Mas….gimana? Ada apa?)”, sahutnya.

“Anu Bu…….menawi saweg mboten repot, kulo bade ndherek nyuwun tulung

(Anu Bu……..kalo sedang tidak repot, saya mau minta tolong)”, kata saya.

“Lha mbok nggih…….lha ning kulo saget nopo nggih Mas?

Boleh…..tapi apa yang bisa saya lakukan?”, sahutnya.

Saya pun cerita,“Kulo mboten nyuwun dateng Bu A ingkang macem-macem, kulo namung nyuwun pangestunipun……nyuwun dibantu mawi donga. Sakpunika, kulo saweg wonten masalah ingkang ageng, kulo sampun berusaha, ning kadosipun mboten cekap semanten kemawon. Menawi Bu A mboten kawratan, kulo nyuwun donganipun Bu…niku mawon sampun cekap,”

(Saya tidak minta tolong yang macam-macam, saya hanya mau minta restu dan do’a dari Ibu A. Saat ini saya sedang ada masalah yang besar, saya sudah berusaha, tapi sepertinya butuh lebih dari usaha untuk menyelesaikan masalah saya. Kalo Ibu A tidak keberatan, saya minta do’a dari Ibu….hanya do’a, itupun sudah lebih dari cukup.)

Ibu A menjawab,” Ooo nggih Mas…..mugi-mugi Allah maringi dalan ingkang wiyar kagem Mas Rian…..”. (Oh iya Mas…..semoga Allah memberi jalan yang lapang untuk Mas Rian…..)

Saya tidak ingat secara persis do’a yang diwejangkan kepada saya waktu itu. Perasaan emosional saya waktu itu begitu kuat…..saya hanya bisa meng-amini setiap ucapannya dan menangis…..

Ya, tidak terasa air mata saya menetes waktu itu.

Disaat kita merasa tidak berdaya, ada orang yang mau mendo’akan kita dengan sungguh-sungguh, benar-benar menyentuh perasaan saya.

Belakangan saya diberi tahu oleh B, bahwa setelah menutup telpon Bu A melakukan tayamum dan menunaikan sholat sunnah….beliau benar-benar mendo’akan saya.

Keesokan harinya, karena harus berkonsentrasi dengan pekerjaan di Semarang, saya melupakan sejenak soal tender tersebut. Posisinya masih seperti posisi akhir penawaran saya : harga saya masih diatas harga kompetitor.

Akhirnya, sekitar pukul 10:45 saya diinfo oleh bos saya…….ada fax tentang penunjukan perusahaan saya sebagai pemenang tender tersebut.

Alhamdulillah…….saya sudah tidak perduli lagi dengan meeting yang saya ikuti, saya minta ijin keluar dan sujud syukur.

Saya yakin sepenuhnya......keberhasilan ini bukanlah atas kemampuan saya, bukan karena pengetahuan saya. Pengetahuan dan kemampuan saya saja, sudah terbukti tidak cukup untuk memenangkan tender ini.

By. Rian Seriritta ( tdajoglo )

Kaizen


Mahluk apaan sih yang namanya Kaizen itu?, Kaizen sendiri didunia barat sering diterjemahkan dengan “Continuous Improvement”, perbaikan yang berkesinambungan.

Beberapa penulis buku Manajemen menuliskan bahwa dengan menerapkan konsep Kaizen ini perusahaan di Jepang menggapai sukses dipasar.

Kaizen biasanya diterapkan paralel dengan PDCA ...

Berlawanan dengan konsep yang revolusioner, lompatan jauh kedepan dan sebagainya, konsep Kaizen lebih konservatif, berubah secara bertahap dan selalu ada ruang untuk perbaikan untuk menghasilkan yang lebih baik lagi.

Dalam Agama Budha, Kaizen berasal dari arti kata “Renew the heart and make it good”, ini diartikan konsep ini memerlukan perubahan dari “The heart of business” itu sendiri, Kultur dan struktur perusahaan karena proses Kaizen menerapkan dan melaksanakan Visi perusahaan kedalam semua aspek dalam kegiatan operasianal praktis dilapangan.

Menurut Imai [1968], seorang pakar Kaizen, Kaizen artinya perbaikan, lebih jauh lagi perbaikan secara terus menerus dari cara hidup, personal, sosial dan kerja ... ini sama dengan pepatah "hari esok harus lebih baik dari hari ini" ... wah konsep Kaizen ternyata sudah ada di Indonesia sejak lama ya, cuma kita sering tidak menyadarinya.

Konsep dari Kaizen sangat cocok diterapkan pada setiap usaha, prinsipnya cuma 3 saja yaitu :

1. Karyawan adalah aset terpenting dari suatu usaha
2. Proses harus meningkat secara bertahap, jangan terlalu radikal
3. Perbaikan harus berdasarkan data/statistik sebagai tolak ukur pengukuran keberhasilan

Suport dari semua pihak didalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk keberhasilan dari suatu usaha ...

Pengirim : Harmanto ( Tdajoglo )

Lika liku pengusaha dari awalnya karyawan

Seseorang yang sudah berikrar untuk menjadi pengusaha, tidak berarti ia tidak boleh mengawali prestasi kewiraswastaannya itu dengan jalan bekerja terlebih dahulu. Sebab, dengan bekerja ia bisa mengumpulkan uang guna dipakai sebagai modal, dan iapun bisa belajar mengenai banyak hal, yang nantinya bisa bermanfaat sebelum ia terjun sendiri kedunia wiraswasta.
Beberapa nama bisa kita ambil sebagai contoh dari orang-orang yang bekerja sebagai karyawan atau profesional untuk kemudian berhasil muncul kepermukaan sebagai tokoh pengusaha. Nama-nama itu antara lain Dr. An Wang, pendiri Wang Laboratories Inc. di Lowell, Massachussetts, Amerika Serikat, Enny Hardjanto yang mendirikan PT. Hanesa Endera Sakti setelah sekian lama bekerja di Citibank, Rudy J. Pesik dengan Pesik International Group dan lain-lain.
Begitu juga “komitmen” tidak mengharamkan seseorang untuk merintis usaha, dengan mengambil batu loncatan dari pekerjaan sambilan lebih dulu.
Sebaliknya, mereka yang berniat bekerja sebelum berwiraswasta juga harus waspada terhadap apa yang dinamakan sebagai “efek kelembaman”. Efek kelembaman adalah suatu kecenderungan dari segala sesuatu dialam ini, untuk terus berada dalam keadaannya sekarang. Sesuatu yang bergerak, berkecenderungan untuk terus bergerak sedangkan yang ada dalam keadaan diam, condong untuk tetap diam.
Baduara dalam bukunya “Salesmanship” , melukiskan efek kelembaman tersebut dengan contoh sebuah mobil, yang membutuhkan tenaga dorong yang besar sekali pada saat merubah keadaannya dari “diam”, menjadi “bergerak”. Ini dibuktikan dengan kenyataan bahwa mobil perlu diposisikan pada persneling satu, agar memperoleh tenaga dorong yang besar untuk keperluan itu. Kesimpulannya, sesuatu yang diam akan terus cenderung diam, sehingga untuk merubahnya ke keadaan lain (“bergerak”), diperlukan usaha yang besar.
Dilain pihak, mobil yang sudah bergerak, akan mudah untuk digerakkan lebih cepat, karena, efek kelembaman memudahkan sesuatu yang bergerak untuk tetap bergerak. Orang yang membiasakan diri bermalas-malas, akhirnya akan terus menjadi pemalas; untuk merubahnya menjadi orang rajin, diperlukan usaha keras. Maka, orang perlu memelihara diri untuk tetap rajin dan bergiat secara konsisten, agar bisa menjauhkan diri dari kemalasan.
Para calon wiraswastawan, yang sudah memulai karirnya dengan menjadi pegawai lebih dahulu, dikuatirkan akan mengalami efek kelembaman ini. Yaitu, pada suatu saat nanti dimana kondisinya sudah memungkinkan untuk terjun berusaha, ternyata terlanjur “malas” atau “keenakan” menjadi pegawai. Dan lunturlah komitmen semula untuk menjadi pengusaha tangguh.
Disinilah kita bisa menarik kesimpulan tentang diperlukannya secara mutlak sikap mental yang baik sebagai pengusaha atau calon pengusaha. Oleh sebab itu, disini harus ditekankan bahwa kalau ingin berwiraswasta, jadilah wiraswastawan yang baik.

( sumber dari milist trainer )

waduh...waduh...kadang-kadang aku menggunakan waktu kantor untuk memikirkan usaha je, habis untuk resign gak boleh sih!
moga apa yang aku lakukan ini bisa aku perbaiki karena aku tahu ini salah, jadi aku berharap ada yang memberitahu aku jalan keluarnya!

Magic Questions On Selling

Saat Anda berkendaraan ada seorang sales produk oli menghampiri Anda. Kemudian si sales ini langsung bertanya “Bolehkah saya memeriksa oli Anda?”. Kemungkinan besar Anda akan mengatakan “Tidak, terima kasih”.

Namun bagaimana jika pertanyaannya seperti ini: “Apakah oli Anda berada pada ‘safe driving level’?”. Pertanyaan ini 58% lebih bekerja dibanding pertanyaan di atas.

Bagaimana dengan hal ini: seorang pelayan di sebuah resto menawarkan sebuah minuman anggur kepada customer “Apakah Anda ingin mengorder anggur merah atau putih sebagai pelengkap makan malam Anda?”. Kemudian setelah customer meng-iyakan, si pelayan kemudian melanjutkan pertanyaannya, “Gelas besar/kecil?”. Respon tipikal adalah, “Gelas kecil saja”. Bandingkan pertanyaan tadi jika diganti dengan “Gelas besar?”. Terbukti 7 dari 10 orang akan mengatakan “Ya”. Riset Surefire Marketing meng-amini hal ini.

Cukup impresif bukan? Semua hal di atas merupakan kekuatan kata-kata. Power of words = Power of negotiate.

diambil dari milist tdajoglo

Minggu, 09 Maret 2008

Doa

Hari ini doaku adalah
* Semoga hari ini saya lalui dengan bahagia
* Semoga hari ini ortuku bahagia
* Semoga hari ini adik-adikku bahagia
* Semoga hari ini tetangga-tetanggaku bahagia
* Semoga hari ini teman-temanku bahagia
* Dan semoga hari ini semua orang berbahagia selalu.
Amiiiiin

Salam bahagia
Agung Supriyadi

Kamis, 06 Maret 2008

Jepang dan Samurai Buta [1]

Ada satu cerita rakyat Jepang yang terkenal
yang bercerita tentang kepahlawanan seorang
samurai buta bernama Zatoichi.
ADA SATU cerita rakyat Jepang yang terkenal yang bercerita tentang kepahlawanan seorang samurai buta bernama Zatoichi. Walaupun tidak dapat melihat, Zatoichi tidak pernah tunduk pada kecacatannya. Ia memanfaatkan kecacatannya dengan mempelajari seni bela diri. Walaupun buta, ia memanfaatkan indera pendengarannya untuk mendengar barang yang bergerak, termasuk bunyi yang paling lembut sekalipun. Keistimewaan dan kepandaiannya itu didapatnya setelah melalui latihan keras dan sungguh-sungguh. Ia menjadi samurai yang terunggul dan terandal di masanya. Tidak ada samurai yang bisa mengalahkannya. Ia hanya dapat dikalahkan oleh penyerang yang tidak bergerak dan tidak bersuara.
Cerita klasik ini mengandung banyak pesan dan ajaran, terutama dalam konteks kesuksesan dan keberhasilan ekonomi Jepang. Jepang diibaratkan seperti samurai buta. Selain tidak memiliki sumber daya alam dan bahan mentah, negara itu juga memiliki tanah yang tandus, bentuk muka bumi yang berbukit, ancaman gempa bumi, letusan gunung berapi, dan sebagainya. Akan tetapi, semua kekurangan itu tidak pernah menghalangi bangsa Jepang untuk sukses dalam bidang yang sebelumnya dikuasai Barat seperti ekonomi, perindustrian, dan perdagangan.
Sebaliknya, Jepang memanfaatkan semua kekurangan dengan memaksimalkan potensi yang ada. Di antaranya adalah sumber daya manusia, semangat kerja keras, dan tidak pantang menyerah menghadapi semua kesulitan dan cobaan yang datang. Ibarat si samurai buta Zatoichi, Jepang berhasil menggunakan segala potensi yang mereka miliki untuk mempelajari segala ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan perusahaan, pengelolaan, perdagangan, sains dan teknologi. Setelah kalah perang, Jepang sukses memperbaiki produk mereka, sehingga menjadi salah satu yang terbaik di dunia.
Kini produk Jepang mendapat tempat dan pengakuan masyarakat internasional. Mereka juga berhasil memperbaiki ciptaan barat sehingga menjadi berkualitas. Seperti Zatoichi, Jepang mudah dikalahkan jika keadaan selalu statis, teknologi tidak berubah, dan ilmu pengetahuan di Barat tidak berkembang. Jepang tidak hanya meniru teknologi Barat, tetapi juga belajar dan mengembangkannya. Dalam usahanya tersebut, banyak halangan yang harus mereka hadapi. Bangsa yang berhasil adalah bangsa yang mampu menghadapi masalah dan tantangan yang datang dan tidak mudah menyerah jika berhadapan dengan situasi sulit.
Jepang pernah mengalami masa-masa sulit, tetapi mereka mau segera bangkit, bahkan mengalahkan Rusia dalam perang ratusan tahun yang lampau. Bayangkan saat itu Jepang belum begitu maju dibandingkan saat iin, Jepang baru saja keluar dari prinsip tutup pintu yang diberlakukan pemerintahnya selama ratusan tahun.
Jepang menjadi kuat bila berhadapan dengan ancaman dan masalah dari luar. Jepang menjadi negara lemah saat mengasingkan diri dari dunia luar. Negara itu tidak bisa maju dan pertumbuhan ekonominya sangat lamban. Jepang juga diibaratkan sebagai orang yang sakit. Keadaan tiba-tiba berubah saat mereka berada di bawah kepemimpan Kaisar Meiji dan membuka diri pada dunia luar.
______
Bangsa yang berhasil adalah
bangsa yang mampu menghadapi masalah
dan tantangan yang datang
______
diambil dari milist trainer

Rabu, 05 Maret 2008

Impian Sejati

Posted by: "Djodi Ismanto" adindagolid@ yahoo.com adindagolid
Mon Mar 3, 2008 9:33 pm (PST)

Suatu hari, ada seorang muda yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Si anak muda bertanya,

“Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya anda bisa menjawab semua pertanyaan saya”.
“Apa yang ingin kau ketahui anak muda ?” tanya si orang tua. “Saya ingin tahu, apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini”. Jawab si anak muda.

Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan si anak, tapi mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di suatu sisi, kemudian mereka berjalan menuju ke tengah laut. Setelah sampai agak ke tengah di tempat yang lumayan dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong kepada si anak muda ke dalam air.

Anak muda itu meronta-2, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya. Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong keatas, dan bisa lepas dari cekalan orang tua tersebut.
“Hai, apa yang barusan bapak lakukan, bapak bisa membunuh saya” tegur si anak muda kepada orang bijak tersebut.

Orang tua tersebut tidak menjawab pertanyaan si anak, malah balik bertanya ,”Apa yang paling kau inginkan saat kamu berada di dalam air tadi ?”.

“Udara, yang paling saya inginkan adalah udara”. Jawab si anak muda.

“Hmmm, bagaimana kalo saya tawarkan hal yang lain sebagai pengganti udara, misalnya emas, permata, kekayaaan, atau umur panjang ?”tanya si orang tua itu lagi.
“Tidak ….. tidak …… tidak ada yang bisa menggantikan udara. Walaupun seisi dunia ini diberikan kepada saya, tidak ada yang bisa menggantikan udara ketika saya berada di dalam air” jelas si anak muda.

“Nah, kamu sudah menjawab pertanyaanmu sendiri kalau begitu.

KALAU KAMU MENGINGINKAN SESUATU SEBESAR KEINGINANMU AKAN UDARA KETIKA KAMU BERADA DI DALAM AIR, ITULAH IMPIAN SEJATI” kata si orang tua dengan bijak.

Dear friend , apakah anda saat ini mempunyai impian sejati ? Banyak orang yang mengatakan impian mereka ini, atau itu, tapi sebagian besar yang mereka sebutkan adalah keinginan belaka, bukan impian.

Keinginan sifatnya tidak mendesak. Kalo bisa dapat syukur, nggak dapat juga tidak apa-apa. Kalo bisa mobil Mercedez , kalo nggak, dapat Mtsubishi Lancer juga gak apa-2.
Ada pula orang yang mempersepsikan impian dengan harapan. Keduanya mirip namun berbeda.

Harapan lebih kepada sesuatu di masa depan yang terjadi dengan sendirinya atau atas hasil kerja orang lain. Campur tangan kita kecil sekali, atau bahkan tidak ada.

Impian tidak seperti itu. Apapun yang terjadi, mau tidak mau, dengan perjuangan sekeras apapun impian itu HARUS tercapai.

Impian terbaik seorang manusia adalah ketika dia berusia dibawah lima tahun.

“Saya mau jadi dokter, mau jadi pilot, mau jadi pengusaha, dll ……” bukankah itu yang kerap dikatakan oleh anak-anak anda ?

Sayangnya, begitu mereka menginjakkan kaki di bangku sekolah, mereka `diharamkan’ membuat kesalahan. Selain itu, mereka juga mulai diajarkan melihat realitas dunia – dari sisi yang negatif.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, seorang remaja hingga dia berusia 20 tahun, rata-rata akan menerima 20.000 macam kata “NO”.

“Jangan nakal, jangan main air, jangan kesana,jangan malas, jangan pergi, dan ribuan kata jangan yang lain. Memang tujuannya baik karena mengajarkan kepada kita agar dapat hidup dengan baik.

Tapi karena terlampau seringnya kata “NO’ itu diterima, akan mempengaruhi pula alam bawah sadar manusia. Sehingga setiap kali kita memikirkan sesuatu yang baru, misalnya impian, yang pertama kali terlintas di benak kita adalah kata “NO”.

Banyak juga orang saat ini apabila ditanya apa impiannya, mereka menjawab tidak tahu. Sungguh malang nasib orang tersebut, karena orang yang tidak mempunyai impian sebetulnya secara mental mereka sudah `mati’. Mungkin orang-2 tersebut menganggap hidup adalah suatu nasib, sehingga sekeras apapun mereka bekerjaatau setinggi apapun impian mereka, namun apabila nasib tidak menghendaki mereka sukses, mereka tidak akan sukses.

Atau ada pula type orang yang terjebak di dalam `comfort zone’, dimana kehidupan mereka saat ini sudah nyaman, atau setidaknya berkecukupan. Mereka merasa tidak perlu membuat suatu impian yang lebih besar. Mereka mungkin akan berkata “Ah, buat apa rumah besar-besar …. Bisa ngontrak aja sudah bagus ……”.

Type ketiga, ada orang yang SENGAJA tidak mau membuat impian, karena ……. malu jika ditertawakan orang lain, dianggap norak, nggak tau diri, atau bahkan gila. Nah, sebenarnya bukan anda yang norak, tapi karena hidup kita sudah terlalu penuh dikelilingi oleh orang-orang dengan pikiran negatif, dimana mereka akan merasa `tidak suka’ jika ada seseorang yang tadinya setingkat dengan mereka, lalu mau pergi ke tingkat yang lebih tinggi.

Mereka akan berusaha dengan ejekan, sindiran dan usaha-usaha lain agar anda tetap `selevel’ dengan mereka. Kalau anda ingin membuktikan, coba besok pagi di kantor, katakan kepada rekan-2 anda , “Saya punya impian untuk jadi orang sukses. Saya akan berusaha keras mencapainya, untuk membawa saya dan keluarga saya ke tingkat yang lebih baik”.

Lalu coba lihat ….. berapa banyak yang mentertawakan anda ….. Dan coba lihat pula berapa orang yang mendukung anda. Mungkin hampir tidak ada yang mendukung anda. Masih maukah anda meraih impian tersebut ….. setelah anda ditertawakan ….?

Dear friend , saya yakin kita saat ini masih mampu menciptakan impian-2 kita, asalkan kita mau menghilangkan segala penghalang di dalam benak kita.

Cobalah untuk berpikir bebas, seperti anak berusia 5 tahun. Jangan hiraukan apa yang dikatakan orang tentang impian anda, tapi berusahalah agar impian itu tercapai.
Memang benar, kita tidak akan bisa mencapai semua impian kita. Tapi tanpa punya impian, anda tidak akan meraih apa-apa. Ciptakan impian, lakukan kerjanya, dan raih hasilnya !

Djodi Ismanto
www.djodiismanto. blogspot. com

MM di rumahku

Kemarin malam adalah pertemuan MM di rumahku, yang hadir 6 orang, 1 ijin ( karena menemani istrinya yang udah hamil 9 bulan ) . Dari pertemuan tadi membahas review perjalanan bisnis masing-masing anggota selama 1 bulan yang lalu dan juga membahas target 1 bulan ke depan.
Secara umum, MM sendiri bagiku adalah untuk pengontrol atas kegiatanku selama ini dan sebagai pengingat untuk meraih cita-citaku sekaligus sebagai penambah semangat bagiku melihat keberhasilan teman-temanku.
Dari MM sendiri hasil yang kurasakan masih kurang karena bisa jadi keterbatasan waktu, atau mungkin bentuk solusi dari dari teman-teman kurang mengena. Kalau misal dalam pertemuan MM ada sebuah permainan yang mengajarkan tentang kekompakan tim, manajemen resiko, menejemen stok, terus mengajarkan juga tentang pentingnya peta & kompas maka ini akan sangat membantu sekali.
Moga ini bisa menjadi evaluasi bagiku dan masukan bagi teman-teman MM.

Salam kompak selalu
Agung Supriyadi

Sabtu, 01 Maret 2008

Insight Of The Day

If better is possible
Good is not enough

Inspiration

Apa yang ada di depan kita dan apa yang ada di belakang kita adalah hal kecil dibandingkan dengan apa yang ada di dalam diri kita --- R.W.Emerson